Kemendikbudristek Apresiasi 37 Satuan Kerja Lulus Penilaian ZI WBK dan WBMM

MALUKU_WARTAINDONESIA.co – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Balai Bahasa Provinsi Maluku menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Provinsi Maluku Tahun 2024 di Lapangan Merdeka Ambon, Rabu, (18/12/24).

Festival tersebut merupakan tahapan terakhir dari kegiatan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) di lima kabupaten, yaitu Kepulauan Aru, Maluku Tenggara, Buru, Seram Bagian Timur, dan Kepulauan Tanimbar.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menyampaikan bahwa, program ini bertujuan untuk mempertahankan eksistensi bahasa daerah di Provinsi Maluku agar tidak punah.

“Kita saksikan betapa mereka dari lima kabupaten yang ada di Maluku ini telah memberikan penampilan yang begitu apik dan mengesankan,” ucap Aminudin.

Aminudin juga menyampaikan apresiasi kepada pihak yang berperan dalam menjadikan anak-anak sebagai penutur bahasa daerah.

“Saya percaya ini adalah hasil kerja keras mereka, disertai bimbingan dari para guru dan para orang tua. Oleh karena itu, saya atas nama Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada seluruh orang tua, guru, dan pembina yang telah melahirkan mereka menjadi para penutur bahasa daerah,” sambungnya.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Kity Karenisa, melaporkan bahwa pada malam puncak FTBI 2024 hadir 70 anak penutur bahasa daerah dari lima kabupaten di Provinsi Maluku. Kity menyampaikan bahwa anak-anak ini menerima penghargaan atas kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa daerah.

“Kita tahu bahwa identitas itu bagian penting dari masyarakat Maluku. Setiap tahun kita ingin mengingatkan kembali kebanggaan kita dalam keberhasilan melestarikan bahasa daerah,” terang Kity.

Selama tahun 2022 hingga 2024, Balai Bahasa Provinsi Maluku telah merevitalisasi sejumlah bahasa daerah yang meliputi bahasa Kei, bahasa Yamdena, bahasa Buru, bahasa Seran (Seram), dan bahasa Tarangan Barat.

Baca Juga  Kemendikdasmen Umumkan Sistem Penerimaan Murid Baru

Hal tersebut dilakukan dengan memperhatikan karakteristik setiap daerah, di antaranya daya hidup bahasanya tergolong dalam kategori mengalami kemunduran, terancam punah, atau kritis, serta jumlah penutur dan sebaran wilayah tuturnya terbatas.

Revitalisasi Bahasa Daerah di Provinsi Maluku dilakukan untuk menguatkan penggunaan bahasa daerah. RBD juga menjadi cara untuk menghidupkan kembali hasrat dan minat penutur bahasa daerah untuk menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Balai Bahasa Provinsi Maluku melaksanakan Festival Tunas Bahasa Ibu dengan tujuh mata lomba berbahasa daerah, yaitu menulis dan membaca puisi, menulis cerpen, berpidato, menyanyi, lawakan tunggal (stand up comedy), mendongeng, dan menulis surat. (*)

  • Pewarta : David M
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Rizal IT

You may also like...