Ratusan Warga Tumpah Ruah Saksikan Tabligh Akbar FESyar Jawa 2025

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Sukses hangatkan suasana FESyar Jawa 2025 melalui acara Kajian Senja bersama pendakwah milenial Hanan Attaki, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur kembali menggelar acara Tabligh Akbar pada Sabtu, (13/09/25).

Mengusung tema “Menguatkan Hati, Menyatukan Umat : Merajut Harmoni Dalam Bingkai Iman”, Tabligh Akbar FESyar Jawa 2025 di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya ini menghadirkan KH. Muhammad Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar) dan K.H Hafidzul Hakiem Noer.

Tampak hadir di Tabligh Akbar FESyar Jawa 2025, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Ibrahim beserta ribuan warga.

Ratusan jamaah hadiri Tabligh Akbar FESyar Jawa 2025 di Surabaya. (Foto : Tulus/Warta Indonesia)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Ibrahim bersyukur Tabligh Akbar dihari ratusan jamaah. Hal ini menunjukkan masyarakat masih haus akan penguatan spiritual. Sekaligus, membutuhkan solusi ekonomi yang berpijak pada nilai-nilai syariah.

“Melalui Tabligh Akbar, kita ingin menegaskan kembali pengembangan ekonomi harus beriringan dengan nilai nilai ketuhanan. Karena, semangat spiritual yang lahir dari kegiatan ini harus menjadi landasan dalam membesarkan ekonomi umat,” ucap Ibrahim, Sabtu, (13/09/25).

Melalui Tabligh Akbar ini, lanjut Ibrahim, diharapkan bisa mengembangkan ekonomi syariah di Jawa Timur, khususnya di Pulau Jawa, sebagai basis ekonomi masyarakat dengan berlandaskan prinsip keadilan dan keberkahan.

“Melalui doa bersama di acara Tabligh Akbar ini diharapkan agar perekonomian syariah mampu menjadi jawaban atas tantangan perekonomian global,” harapnya.

Dalam kajian Tabligh Akbar tersebut, Pengasuh Ponpes Al- Falah Ploso, Kediri, Gus Kautsar mengajak umat untuk memperbaiki ekonomi agar terhindar dari penyakit hasud dan kufur.

“Imam al-Ghazali mengingatkan bahwa ketika seseorang lemah secara ekonomi, penyakit hati mudah masuk: iri, hasud, dan mulai mempertanyakan kebijaksanaan Allah dalam membagi rezeki,” pesan Gus Kautsar.

Baca Juga  Sukseskan Implementasi QRIS, Bank Indonesia Bersinergi Bersama IWAPI Jatim

Menurut Gus Kautsar, kemiskinan bisa membuat seseorang lupa diri, lupa tanggung jawab, lupa amanah, bahkan lupa pada larangan-larangan Allah. Semua itu bisa terjadi karena tekanan kebutuhan ekonomi, dan pada masa sekarang ditambah lagi dengan tuntutan gaya hidup.

Dalam Tabligh Akbar Fesyar Jawa 2025, Gus Kautsar juga berpesan agar masyarakat dan kamaah selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT agar terhindar dari sikap iri dan dengki.

“Mari kita bersama sama berdoa, semoga Allah SWT mempermudah rezeki kita, menjaga dari sifat iri, serta memberi kita rasa syukur. Sebab, sebanyak apapun harta yang dimiliki, tanpa rasa syukur tidak akan pernah bahagia,” ungkap Gus Kautsar. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Tulus
  • Penerbit : Rizal IT

You may also like...