
Tim Mahasiswa UGM Kembangkan Alat Pemantau Domba Otomatis Berbasis IoT
BANTUL_WARTAINDONESIA.co – Menjawab permasalahan peternak akan tingginya angka kematian anak domba, keterbatasan tenaga kerja dan minimnya akses terhadap teknologi kesehatan ternak, Tim mahasiswa UGM (Universitas Gadjah Mada) mengembangkan perangkat pemantauan domba otomatis berbasis Internet of Things (IoT) bernama Sheepherd.
Inovasi baru Tim Mahasiswa UGM ini diterapkan di Koperasi Domba Makmur Indonesia, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melalui Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) tahun 2025.
Tim Mahasiswa UGM ini terdiri dari Orva Linnisa Husaina (Departemen Teknik Fisika 2023), Raditya Ryan Narotama dan Riyan Naffa Nusafara dari Teknologi Informasi, serta Irma Nur Cahyani dan Shofiy Alia Rimala dari Teknik Elektro.
Mereka dibimbing oleh Dr. Ir. Nur Abdillah Siddiq, S.T., IPP., dosen Departemen Teknik Nuklir dan Teknik Fisika UGM.
Orva Linnisa Husaina Ketua Tim mengatakan bahwa, system perangkat Sheepherd ini mengombinasikan sensor, kamera infrared, dan kamera thermal yang terhubung dengan ESP32 serta Raspberry Pi untuk memantau kondisi domba secara otomatis.
“Data yang dikumpulkan perangkat kemudian diproses menggunakan machine learning dan ditampilkan melalui aplikasi berbasis web,” kata Orva, Senin, (13/10/25).
Ia menambahkan, sistem akan mengirim notifikasi otomatis ke aplikasi Telegram apabila terdeteksi gejala abnormal pada domba. Jika terdeteksi gejala abnormal, sistem secara otomatis mengirim notifikasi melalui Telegram sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat.
Ketua Koperasi Domba Makmur Indonesia, Nur Hidayat, menyambut positif implementasi alat ini. Menurutnya, teknologi Sheepherd dapat membantu peternak melakukan pemantauan real-time sekaligus mengurangi risiko kerugian akibat kematian ternak.
“Semoga, inovasi ini juga dapat mendukung peningkatan kualitas domba Garut yang menjadi fokus pengembangan koperasi,” terang Nur Hodayat.
Selain itu, perangkat ini dilengkapi fitur spray sprinkle otomatis yang akan aktif jika temperatur tubuh domba terlalu tinggi. Fitur tersebut sejalan dengan konsep smart farming yang diusung koperasi, yakni integrasi teknologi dalam pengelolaan ternak untuk meningkatkan efisiensi kerja, produktivitas, serta daya saing hasil peternakan.
Melalui program PKM-PI, Tim Mahasiswa UGM ini tidak hanya menghasilkan perangkat pemantauan, tetapi juga buku pedoman operasional dan sosialisasi media digital untuk memudahkan mitra dalam mengoperasikan teknologi tersebut.
“Ke depan, tim berharap Sheepherd dapat dikembangkan secara lebih luas dan memberikan manfaat nyata bagi peternak domba di berbagai daerah di Indonesia,” ungkap Orva. (*)
- Pewarta : Diwan Ndut
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Rizal IT