83 Persen SPBU di JatimBaliNusra Sudah Go Digital

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Untuk menjawab tantangan di era digital sekaligus bagian dari bentuk dukungan pencegahan penyebaran Covid-19, Pertamina telah melakukan digitalisasi di seluruh lini bisnis, dari hulu hingga hilir.

Hingga pertengahan bulan September ini, sebanyak 1.009 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Wilayah Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, telah menuntaskan program Digitalisasi SPBU.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rustam Aji selaku Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR V melalui rilis resminya pada Rabu, 16 September 2020 di Kantor Pertamina MOR V Surabaya.

Rustam Aji menyampaikan bahwa, jumlah tersebut mencakup 83,5 persen dari total SPBU yang direncanakan untuk implementasi teknologi digital di wilayah Marketing Operation Region (MOR) V.

“Melalui Digitalisasi SPBU, termasuk pengembangan aplikasi MyPertamina, Pertamina memantau distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) end to end process, yang akan memberikan layanan kepada pelanggan lebih aman, mudah dan cepat,” kata Rustam.

Program Digitalisasi SPBU telah diterapkan di 759 SPBU di Jawa Timur, 162 SPBU di Bali, 53 SPBU di NTB, dan 35 SPBU di NTT. Dan, keempat provinsi tersebut, total ada 1.209 SPBU yang direncanakan akan dilakukan digitalisasi, bersinergi dengan Telkom. SPBU yang belum terintegrasi, sedang dalam proses persiapan serta pemasangan sejumlah perangkat pendukung,” tambahnya.

Dengan Program Digitalisasi SPBU, lanjut Rustam, maka Pertamina dapat memantau kondisi stok BBM, penjualan BBM, dan transaksi pembayaran di SPBU secara real-time. Konsep digitalisasi adalah dengan merekam seluruh data transaksi dan stok SPBU secara akurat pada waktu yang faktual, di mana dari setiap nozzle/selang pengisian BBM ke kendaraan konsumen dibuatkan sesuai sistem sedemikian rupa, sehingga secara langsung dapat memberikan data konsumsi dan penjualan setiap SPBU.

Baca Juga  Selama Bulan Ramadhan 2020 Konsumsi BBM Mengalami Penurunan

“Dengan program digitalisasi ini, Pertamina dapat mengetahui jika terdapat SPBU yang akan kehabisan persediaan produk BBM. Sehingga dapat segera ditindaklanjuti dengan upaya pengiriman BBM ke SPBU tersebut,” terangnya.

Selain itu, digitalisasi juga mewujudkan cashless payment antara Pertamina dengan pemilik SPBU, serta pemilik SPBU dengan konsumen.

Pembayaran non tunai di SPBU dapat dilakukan baik melalui fasilitas yang telah dikerjasamakan dengan berbagai perbankan maupun dengan Link Aja yang telah terintegrasi dengan aplikasi MyPertamina. (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...