
Bangkitkan Perekonomian, Penyandang Tunanetra Ikuti Pelatihan Trading Saham
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka memperingati Hari Braille 2021, Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT) Surabaya mengajak penyandang tunanetra untuk mengikuti pelatihan Trading Saham.
Pelatihan Trading Saham pada Selasa, 02 Pebruari 2021 di Hotel Bidakara Surabaya ini dilakukan demi membangkitkan kembali perekonomian para penyandang tunanetra yang terpuruk akibat terdampak pandemi Covid-19.
Kepala LPT Surabaya, Sugihermanto mengatakan bahwa, kebanyakan para penyandang tunanetra berprofesi sebagai juru pijat, Musisi dan guru. Namun, karena pandemi mereka banyak yang di PHK atau dirumahkan dengan alasan tempat usaha sudah tidak beroperasi lagi.
“Penyandang tunanetra adalah individu yang mengalami hambatan dalam penggunaan indra visualnya. Sehingga, dalam kehidupan sehari hari mereka harus menggunakan indranya yang masih berfungsi seperti pendengaran, perabaan dan indra lainnya,” kata Sugihermanto, Selasa, (02/02/21).
“Oleh karena itu, kami ingin mengajak para penyandang tunanetra tetap semangat dan bangkit dengan mengikuti pelatihan trading saham sebagai solusi untuk membangkitkan kembali perekonomian,” imbuhnya.
Salah satu peluang usaha yang dapat diakses oleh penyandang tunanetra saat pandemi ini, lanjut Sugihermanto, adalah dengan memanfaatkan teknologi internet. Dimana, hal ini sejalan dengan potensi penyandang tunanetra yang mampu mengoperasikan android ataupun internet melalui komputer.
“Dengan memanfaatkan metode bisnis online seperti bertransaksi di pasar modal maka penyandang tunanetra dapat menjalankan usahanya lebih mandiri tanpa melakukan kontak fisik langsung dengan orang lain,” terangnya.
Untuk dapat memahami proses trading saham, penyandang tunanetra memanfaat media smartphone dengan metode screen reader yang dapat dialihan ke suara. Sehingga, penyandang tunanetra juga bisa berinvestasi seperti masyarakat pada umumnya.
Pelatihan Trading Saham ini diikuti 40 orang penyandang tunanetra se-Indonesia dengan menggunakan 2 metode yaitu metode Daring dan metode Luring (tatap muka) yang dilaksanakan selama 5 kali pertemuan pada minggu ke 1 dan ke 2 bulan Januari 2021.
Dalam pelatihan ini menghadirkan berbagai instruktur yaitu dari perwakilan BNI Sekuritas, Silent Trader Academi selaku analis pasar modal dan praktisi penyandang tunanetra yang telah lama bertransaksi di pasar modal Indonesia.
Meskipun animo penyandang tunanetra mengikuti pelatihan Trading Saham sangat tinggi, namun pelatihan yang diadakan di Surabaya secara Luring dibatasi hanya 7 peserta dengan tetap menerapkan protokol kesehatan demi kenyamanan dan keamanan bersama.
Lembaga Pemberdayaan Tunanetra berharap, pelatihan ini bisa menjadi peluang usaha baru bagi penyandang tunanetra dalam upaya memperbaiki kondisi perekonomian dimasa pandemi.
Dikesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BEI Jawa Timur, Dewi Sriana Rihantyasni mengaku bangga dan mengapresiasi teman teman LPT dan para penyandang tunanetra yang penuh semangat belajar trading saham untuk membangkitkan kembali perekonomian.
“Kedepan kami dari Bursa Efek Indonesia perwakilan Jatim akan turut mendukung dan mensupport serta memfasilitasi sahabat penyandang tunanetra agar dapat lebih memahami manfaat pentingnya belajar dan menabung saham,” ungkap Anna. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito