BI Jatim Prediksi Jelang Lebaran Kebutuhan Uang Kartal Mencapai 4,7 Trilyun

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Bank Indonesia (BI) di Jawa Timur mempredikasi kebutuhan masyarakat akan uang kartal menjelang libur Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah akan mencapai sebesar Rp. 4,7 Trilyun.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Difi A. Johansyah disela sela kegiatan Bincang Bareng Media (BBM)  bertema “Kesiapan BI Jatim Jelang Idul Fitri” via virtual pada Senin, 10 Mei 2021.

Difi A. Johansyah menyampaikan bahwa, kebutuhan tersebut didominasi oleh Uang Pecahan Besar (UPB) dalam rangka pengisian ATM. Selain itu, kebutuhan tersebut juga termasuk realisasi bantuan pemerintah yang terus bergulir.

“Berdasarkan proyeksi tersebut, Bank Indonesia di wilayah Jawa Timur telah mempersiapkan dengan baik kebutuhan tersebut sesuai dengan jumlah dan pecahan yang dibutuhkan,” ucap Difi dalam BBM, Senin, (10/05/21).

Untuk itu, lanjut Difi, guna memenuhi kebutuhan menjelang libur lebaran Kantor Perwakilan (KPw) BI telah menyiapkan uang kartal total Rp. 4,7 Trilyun yang dibagi dibeberapa wilayah. Diantaranya, Prov. Jatim 1,737 Trilyun, Malang 521 Miliar, Kediri 1,200 Trilyun dan Jember 1,198 Trilyun yang keeluruhan total 4,656 Trilyun.

“Sedangkan untuk pemenuhan kebutuhan uang kartal masyarakat selama puasa ramadhan 1442 H dan lebaran akan dilakukan melalui layanan kas keliling wholesale dikhususkan di wilayah luar Kota Surabaya, Gresik, Bangkalan dan Sidoarjo,” terangnya.

Dijelaskan juga, dalam kas keliling wholesale tersebut Bank Indonesia menyalurkan Hasil Cetak Sempurna (HCS) dan Uang Pecahan Kecil (UPK) kepada masyarakat melalui perbankan dan BPR di wilayah tersebut. Masyarakat mendapatkan HCS dan UPK melalui penukaran di outlet perbankan dan BPR.

Selain itu,  selama puasa Ramadhan Bank Indonesia tetap melayani penukaran uang rusak, cacat dan dicabut dari peredaran. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kelayakan uang rupiah yang beredar.

Baca Juga  DJP Jatim I Berhasil Catat Aset Sebesar 5 Triliun Melalui “Program Pengungkapan Sukarela”

“Masyarakat dapat menukarkan uang rusak, cacat dan dicabut dari peredaran ke Bank Indonesia setiap hari Kamis. Tentunya pelayanan penukaran tersebut tetap menggunakan standar protokol kesehatan,” tandasnya.

Sedangkan, animo masyarakat Jawa Timur terhadap Uang Pecahan Kemerdekaan (UPK) 75 pada puasa Ramadhan juga masih terlihat cukup tinggi. Masyarakat menukarkan UPK75 baik secara individu maupun kolektif melalui link pintar. Selain itu, perbankan dan BPR juga turut berperan aktif membantu masyarakat yang ingin menukarkan UPK75.

“Karena tingginya animo masyarakat untuk alokasi UPK75 yang ada di Jawa Timur sudah habis. Sehingga, Bank Indonesia tidak lagi melayani penukaran UPK75,” ungkap Difi. (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Julian
  • Penerbit : Dwito

You may also like...