BI Jatim Siap Dukung Pengembangan Ekonomi Syariah Bersama PWNU Jatim

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pengembangan ekonomi syariah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menjalin sinergitas bersama Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Jawa Timur.

Sinergitas tersebut dilakukan saat Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto, menerima kunjungan PWNU Jawa Timur di KPw BI Provinsi Jatim pada Selasa, (15/02/22).

Dalam kesempatan kunjungan tersebut, Wakil Ketua PWNU Jatim, Dr. Ma’ruf Syah menyampaikan undangan peringatan Harlah NU sekaligus berinisiatif mengajukan penawaran kerjasama program pemberdayaan ekonomi syariah di Jawa Timur kepada Bank Indonesia Jawa Timur.

Sedangkan, dalam diskusi  Wakil Bendahara PWNU Jatim, M Amin Mujib, menyampaikan bahwa salah satu kerjasama program yang diajukan mengenai literasi keuangan syariah. Dan, sebagai Ketua Tim Pendirian 100 Baitul Maal wa Tamwil NU, Amin juga berharap program tersebut dapat mengedukasi semakin banyak masyarakat mengenai konsep keuangan syariah.

“PWNU Jatim terus berupaya untuk mengembangkan ekonomi umat melalui misi pendirian 100 cabang BMT NU di Jawa Timur. Program BMT ini akan berjalan lebih cepat apabila masyarakat teredukasi mengenai konsep keuangan syariah,” terang Amin.

Merespon tawaran kerjasama tersebut, Budi Hanoto menyampaikan bahwa konsep kerjasama yang disampaikan PWNU akan dikaji terlebih dahulu agar program yang dikerjasamakan sesuai dengan kewenangan Bank Indonesia.

“Kami menyambut baik penawaran PWNU Jatim untuk bersinergi dalam pemberdayaan umat. Namun, kami masih akan mengkaji kesesuaian program yang dapat menjadi poin kerjasama,” tandas Budi.

Dalam pemberdayaan ekonomi syariah, Bank Indonesia sebenarnya lebih berfokus pada program peningkatan kapasitas ekonomi seperti pemberdayaan kemandirian usaha pesantren, ekosistem halal value chain, pendampingan UMKM berbasis syariah dan beberapa program lainnya.

Kedua belah pihak sepakat memfinalisasi terlebih dahulu poin-poin program yang dapat dikerjasamakan. Kedepan, kerjasama kedua lembaga tersebut dharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi Jatim, terutama sektor ekonomi syariah. (*)

• Pewarta : Tulus W
• Foto : Istimewa
• Penerbit : Dwito