Guru Turut Berperan Menumbuhkembangkan Pemahaman Literasi Keuangan
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Seorang guru memiliki peranan pentimg dalam menumbuhkembangkan pemahaman tentang pengetahuan mengenai industri keuangan dan pengelolahan yang benar dan aman kepada generasi muda Indonesia.
Hal tersebut dipaparkan oleh Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi dalam kesempatan kegiatan menyambut Hari Guru Nasional 2020 yang diadakan pada Kamis, 03 Desember 2020 secara webinar.
Bersama Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan (FKLJKD) Jatim dan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim serta Komisi Nasional Pendidikan Jatim, kegiatan webinar Hari Guru Nasional 2020 diikuti 1000 guru SMP dan SMA se-Jawa Timur.
Bambang Mukti Riyadi mengatakan bahwa, kegiatan webinar ini dilakukan sudah dilakukan 3 kali yaitu tanggal 25, 30 November dan 3 Desember 2020 dengan materi mengenai produk dan layanan keuangan di Perbankan, Industri Keuangan Non Bank dan Pasar Modal.
“Guru memiliki peran strategis. Sehingga, guru ditetapkan menjadi prioritas sasaran literasi keuangan oleh Presiden RI,” kata Bambang, Kamis, (03/12/20).
“Webinar kepada Guru ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan literasi yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 yaitu program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan webinar series kepada lebih dari 5.000 Pelajar/Mahasiswa di Jawa Timur,” sambungnya.
Kegiatan literasi ini, lanjut Bambang, juga sebagai bagian dari upaya mendukung Peraturan Presiden RI Nomor 82 Tahun 2016 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) untuk mendorong pencapaian tingkat Inklusi Keuangan di Indonesia.
Perlu diketahui, indeks inklusi keuangan di Jawa Timur pada tahun 2019 mencapai 87,96% atau telah melampaui indeks inklusi nasional yaitu 76,19%. Pemerintah menargetkan indeks inklusi keuangan nasional pada tahun 2024 mencapai 90%.
Literasi keuangan bagi pelajar usia 7-18 tahun penting dilakukan untuk mempersiapkan generasi muda yang siap bersaing dan diharapkan dapat memberikan daya dorong meningkatnya literasi dan inklusi keuangan di Jawa Timur.
“Pentingnya menunmbuhkembangkan pemahaman perngetahuan mengenai industri keuangan dan pengelolaan keuangan agar para gemerasi muda khususnya para pelajar tidak terjebak dalam praktek lembaga keuangan ilegal,” ungkap Bambang. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito