Jatim Optimis Target Penurunan Angka Kemiskinan Tahun 2025 Tercapai
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Meningkatnya perekonomian masyarakat memberikan dampak positif pada penurunan jumlah penduduk miskin di Jawa Timur. Hingga bulan Maret 2024 angka kemiskinan di Jawa Timur menurun mencapai 0,56 persen.
Jawa Timur optimis, target penurunan angka kemiskinan sebesar 9,4 persen berdasarkan patokan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) bisa tercapai hingga tahun Desember 2025.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur, Zulkipli didampingi PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono saat menyampaikan rilis Berita Resmi Statistik (BRS) pada Senin, (01/07/24) di Kantor BPS Jatim.
Kepala BPS Jatim, Zulkipli mengatakan bahwa, persentase angka kemiskinan penduduk di Jawa Timur mencapai sebesar 9,79 persen pada periode Maret 2024 dan turun 0,56 persen dibanding Maret 2023.
“Angka kemiskinan ini menjadi kali pertama berada di bawah 10 persen selama beberapa tahun terakhir. Pasalnya, sejak tahun 2020 persentase angak kemiskinan di Jawa Timur selalu berada di atas 10 persen,” kata Zulkipli.
Disebutkan, Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp536.122,-/ kapita/ bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp408.011,- (76,10 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp128.111,- (23,90 persen).
Pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Jawa Timur memiliki 4,24 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata sebesar Rp2.273.157,-/ rumah tangga miskin/bulan.
PJ Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono mengaku bangga dan mengapresisi upaya seluruh elemen dan stok holder yang turut mendukung penurunan anagka kemiskinan masyarakat di Jawa Timur.
“Angka kemiskinan yang menurun ini menunjukkan upaya penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur secara komprehesif dan terintergrasi. Baik secara ekonomi makro maupun intervensi program pertumbuhan ekonomi,” tegas Adhy.
Menurut Pj Gubernur Jatim ini, salah satu strategi yang membuat Jawa Timur perlahan lahan mampu menurunkan angka kemiskinan adalah adanya pemenuhan kebutuhan dasar dan pengurangan beban pengeluaran berupa PKH Plus, Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASDP), Pembiayaan Kesehatan Untuk Masyarakat Miskin (Biakesmaskin), Pendidikan Gratis Berkualitas, Kantistas). (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito