Kepatuhan Wajib Pajak Menjadi Solusi Optimal Penerimaan Pajak Negara

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang kontribusi wajib kepada negara yang dilaksanakan oleh wajib pajak, Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan Seminar dan Talkshow Pajak secara hybrid.

Talkshow bertema “Optimalisasi Kinerja Penerimaan Pajak Jawa Timur Melalui Kepatuhan Wajib Pajak” pada Jumat, (21/10/22) di Kanwil DJP Jawa Timur I dihadiri oleh Ketua Komite Pengawas Perpajakan, Prof. Mardiasmo dan Anggota Komisi XI DPR I, Indah Kurnia, S.E., M.M.

Kepala Perwakilan Kemenkeu Jawa Timur sekaligus Kepala Kanwil DJP Jawa Timur I,  John Hutagaol menyampaikan bahwa, seminar pajak ini bertujuan memberikan pemahaman terus menerus tentang kontribusi wajib kepada negara yang dilaksanakan oleh wajib pajak sesuai undang-undang yang sangat penting.

“Sebab, kepatuhan wajib pajak menjadi solusi untuk optimalisasi penerimaan pajak dan amplifikasi kebijakan pajak yang digulirkan,” kata John, Jumat, (21/10/22).

Sehingga, lanjut John, melalui kegitan seperti seminar dan talkshow ini wajib pajak semakin mengerti bahwa fungsi pajak tidak semata mata untuk mengumpulkan penerimaan.

Dalam kesempatan talkshow tersebut, narasumber pertama Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur II, Agustin Vita Avantin, S.E., M.Si menjelaskan, kondisi global masih menghadapi tantangan berat seperti potensi resesi, isu geopolitik, risiko stagflasi, pengetatan moneter (teragresif sejak 1980), dan volatilitas komoditas global. Di lain sisi, optimisime pemulihan ekonomi domestik berlanjut didorong konsumsi masyarakat dan kinerja ekspor.

Namun, tren peningkatan risiko global dan peningkatan inflasi (domestik) yang berasal dari kenaikan harga energi dan pangan global perlu terus diwaspadai. Di tengah risiko ketidakpastian global yang eskalatif, peran APBN sebagai shock absorber perlu dijaga agar tetap berfungsi optimal.

Sedangkan, narasumber kedua, Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Timur III, Farid Bachtiar, M.Tax menambahkan, kinerja APBN bulan Agustus terjaga, ditopang kinerja pendapatan yang baik dan belanja yang tumbuh positif. Ketangguhan APBN berperan utama menopang konsolidasi fiskal 2023.

Baca Juga  Transaksi Penukaran Uang Secara Drive Thru di Surabaya Mencapai 60 Miliar

Kinerja pendapatan yang baik terutama dari sisi pajak, di samping kepabeanan dan cukai maupun PNB, harus menjadi instrumen yang terus dijaga kesehatannya. Kepercayaan wajib pajak terhadap Kementerian Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Pajak terus dibangun dan dipelihara.

“:Upaya dalam meningkatkan penerimaan pajak senantiasa tidak mudah karena masih ada shadow economy, kepatuhaan Wajib Pajak Orang Pribadi, hingga kurang terpenuhinya hak wajib pajak,” ungkapnya. (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...