Media Memiliki Peran Penting Dalam Diseminasi Kebijakan Bank Indonesia
MAGELANG_WARTAINDONESIA.co – Dalam kegiatan Capacity Building dan Bincang Bareng Media (BBM) 2023 kali ini lebih menarik. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Timur mengemasnya dengan program Gathering Bersama Media di Kota Magelang mulai 14-16 November 2023.
Siti Rochmawati selaku Asisten Direktur Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Jatim menuturkan bahwa, mellaui program gathering ini BI ingin membina hubungan baik dengan rekan media di Jawa Timur.
“Karena, Media salah satu pihak yang sangat berperan penting dalam diseminasi kebijakan Bank Indonesia,” kata Siti saat membuka acara BBM pada Selasa, (14/11/23) di Plataran Heritage Hotel Magelang.
Menurut Siti, selama 3 hari ke depan BI dan media akan bersama sama berbagi ilmu tentang empat inovasi kebijakan prioritas Bank Indonesia. Lalu, dilanjutkan dengan program program eksplore wisata menarik yang ada di Magelang.
Dalam kegiatan Capacity Building dan BBM 2023 Bank Indonesia menghadirkan narasumber dari Departemen Pengelolaan Kepatuhan Laporan BI, Mahardynastika Nindya Hapsari yang memberikan materi terkait Kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam.
Sesi kedua, Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Ina Nurmalia memaparkan materi seputar Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial. Sesi ketiga, Departemen Pengelolaan Moneter BI, Geyana Lady Fista dengan materi Penerbitan Sekuritas BI (SUVBI, SVBI dan SRBI).
Dan sesi keempat, Departemen Pengembangan Pasar Keuangan BI, Meiana Susanti seputar Perluasan Local Currency Transactions LCT.
Ina Nurmalia menyampaikan bahwa, Bank Indonesia menaikkan insentif likuiditas makroprudensial menjadi empat persen. Sehingga, total insentif likuiditas perbankan diperkirakan mencapai Rp156 triliun.
“Diharapkan, ini dapat mendorong pertumbuhan kredit dan pembiayaan untuk mendongkrak perekonomian,” terang Ina.
Menurut Ina, besaran likuiditas yang diberikan pada insentif sektor-sektor tersebut meningkat. Dimana, dulunya hanya 2,8 persen dari dana pihak ketiga perbankan sekarang menjadi empat persen. Sehingga, total insentif likuiditas yang diberikan dengan asumsi semua perbankan memenuhi ini itu Rp156 triliun.
“Ada lima tujuan utama yang menjadi pertimbangan BI dalam memilih sektor-sektor yang akan didukung melalui insentif KLM,” ungkapnya.
Melalui penerapan kebijakan tersebut, diharapkan momentum pemulihan ekonomi tetap terjaga dan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini tetap kuat sekaligus memperkuat sumber-sumber pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dalam menghadapi tantangan global berupa pelemahan ekonomi dan inflasi global yang masih tinggi. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito