OJK Rgional 4 Terus Dukung Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur bersama berbagai lembaga di bawah koordinasi Gubernur Jawa Timur terus bersinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan secara tegas oleh  Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi pada kegiatan Cangkrukan Media bertema “Update Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN)” Kamis, 06 Mei 2021 di Surabaya.

Bambang Mukti Riyadi menyampaikan bahwa, meskipun ditengah kondisi pandemi Covid-19, stabilitas sektor jasa keuangan di Jawa Timur masih terjaga. Kondisi ekonomi Nasional dan Jawa Timur mulai menunjukkan pemulihan meskipun masih terkontraksi akibat pandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Nasional dan Jawa Timur TW I 2021 0,74% dan 0,44%.

“Angka ini meningkat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang mencapai -2,07% untuk Nasional dan -2,39% untuk Jawa Timur,” ucap Bambang, Kamis, (06/05/21).

Menurut Bambang, hal ini tercermin dari kecukupan modal dari Bank Umum (BU) dan BPR/S yang berkantor pusat di Jawa Timur yang masih di atas threshold yaitu 21,90% (4 BU), 33,91% (280 BPR) dan 21,90% (27 BPRS).

Kestabilan sektor jasa keuangan ini sangat penting untuk mendukung pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kecukupan likuiditas masih mencukupi untuk antisipasi kebutuhan masyarakat yang tercermin dari posisi Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga sebesar 36,33%(AL/DPK) dan Alat Likuid terhadap Non Core Depositsebesar 189,40% (AL/NCD).

“Risiko kredit masih termitigasi dengan baik. Dimana, NPL Perbankan 3,76% dan NPF Perusahaan Pembiayaan 2,86%,” terangnya.

Sedangkan, kinerja sektor jasa keuangan di Jawa Timur selama TWI 2021 juga masih terjaga. Pertumbuhan aset perbankan meningkat 7,83% YoY, DPK 8,30% YoY, meskipun pertumbuhan kredit masih terkontraksi sebesar 1,68%YoY.

Baca Juga  BPJS Kesehatan : Per 1 Mei 2020, Iuran Peserta JKN-KIS Telah Disesuaikan

Untuk sektor Pasar Modal, jumlah investor meningkat 98,02% yang berpengaruh juga pada kenaikan nilai transaksi yang mencapai 45,46%. Sementara itu pembiayaan yang diberikan melalui Fintech P2P Lending tumbuh 22,14% YoY. Sedangkan, pembiayaan oleh Perusahaan Pembiayaan masih terkontraksi sebesar 15,78%YoY.

Pelaksanaan program restrukturisasi kredit bagi debitur terdampak Covid-19 di Jawa Timur (April 2021) mencapai Rp137,6 Triliun yang berasal dari sektor perbankan sebesar Rp115,6 Triliun (1.284.197 debitur) dan sektor Industri Keuangan Non Bank sebesar Rp21,9T (857.548debitur).

Realisasi penyaluran kredit PEN di Jawa Timur sampai dengan 30 April 2021 mencapai Rp33,2 Triliun, dimana Rp25,9 Triliun dari total kredit tersebut telah disalurkan kepada 671.003 debitur UMKM. (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Tulus
  • Penerbit : Dwito

You may also like...