Perkuat Sinergi dan Stabilitas Pertumbuhan Ekonomi Jatim, LPS Mengadakan Media Briefing 2025
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka memperkuat sinergi dan menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Jawa Timur, Kantor Perwakilan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) II kembali mengadakan kegiatan Media Briefing IV Tahun 2025.
Media Briefing IV Tahun 2025 yang dilaksanakan pada Selasa, (18/11/25) di Surabaya, LPS II berkolaborasi bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Kantor OJK Provinsi Jawa Timur dan Kantor Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur.
Kepala Kantor Perwakilan LPS II, Bambang S. Hidayat, menyampaikan bahwa, LPS terus mendorong efektivitas penanganan bank dan persiapan program penjaminan polis asuransi. Serta, mengawal pelaksanaan kebijakan penjaminan simpanan berjalan efektif dalam menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mendukung Stabilitas Sistem Keuangan.

“Sepanjang 2024-2025, secara nasional terdapat 26 BPR/S yang masuk dalam penanganan LPS, dengan rincian: 23 BPR/S dilikuidasi, 1 BPR diselamatkan melalui skema bail-in, dan 2 BPR/S dalam proses penanganan,” ucap Bambang, Selasa, (18/11/25).
Pada Tahun 2025, lanjut Bambang, terdapat 1 BPR yang dicabut izin usahanya oleh OJK dan dilikuidasi oleh LPS di Provinsi Jawa Timur. Hingga September 2025, cakupan penjaminan simpanan LPS secara nasional tetap di atas 90% dari total rekening perbankan nasional, yaitu masing-masing mencapai 662 Juta rekening bank umum (99,94%) dan 15,8 Juta rekening BPR/BPRS (99,97%).
“Cakupan Penjaminan LPS di Provinsi Jawa Timur tercatat sebesar 75,02 juta dari total rekening bank umum (99,95%) dan 2,46 Juta dari rekening BPR/S (99,97%),” terangnya.
Perlu diketahui juga, LPS secara berkala melakukan asesmen dan evaluasi terhadap Tingkat Bunga Penjaminan (TBP). Per September 2025, LPS menetapkan untuk menurunkan TBP simpanan dalam rupiah di bank umum dan bank perekonomian rakyat sebesar 25 bps, serta menurunkan TBP simpanan dalam valuta asing di bank umum.
TBP simpanan rupiah pada Bank Umum adalah 3,50% dan TBP simpanan rupiah pada BPR ialah 6,00%. Sedangkan untuk TBP simpanan valas pada bank umum adalah sebesar 2,00%. TBP tersebut berlaku sejak 1 Oktober 2025 sampai dengan 31 Januari 2026. Meskipun demikian, rata-rata suku bunga simpanan perbankan masih berada di atas TBP.
“LPS terus berperan aktif dalam memperluas basis masyarakat menabung. Berdasarkan data LPS, jumlah penduduk Indonesia yang belum memiliki rekening simpanan mencapai sekitar 51 juta orang atau 19,9% dari populasi penduduk usia 5–74 tahun,” ungkap Bambang.
LPS bersama dengan lembaga anggota KSSK lainnya berperan aktif dalam memperluas basis masyarakat menabung melalui peningkatan literasi dan inklusi keuangan.
Dikesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Ibrahim, memaparkan 3 (tiga) topik utama, yaitu perkembangan perekonomian global dan nasional, perkembangan terkini dan outlook perekonomian Jawa Timur dan isu strategis terkait dengan pengendalian inflasi menjelang HBKN, percepatan dan perluasan digitalisi daerah, serta percepatan pertumbuhan ekonomi daerah.
Sedangkan, Kepala OJK Provinsi Jawa Timur, Yunita Linda Sari, menyampaikan bahwa kinerja intermediasi perbankan di Jawa Timur terus menunjukkan tren positif. Hingga September 2025, Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 4,81 persen (yoy), sementara kredit meningkat 3,58 persen (yoy).
Kondisi fundamental perbankan tetap terjaga, tercermin dari rasio kecukupan modal yang tinggi, likuiditas yang memadai, dan kualitas aset yang stabil. Penyaluran kredit terbesar masih didominasi oleh sektor Rumah Tangga, Perdagangan Besar dan Eceran, serta Industri Pengolahan yang menjadi penggerak utama ekonomi di Jawa Timur. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Rizal IT