PHEI dan BEI Edukasi Masyarakat Terkait Literasi Pasar Surat Utang
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka meningkatkan literasi pasar surat utang yang lebih luas ke daerah, PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) terus melakukan edukasi ke masyarakat.
Kali ini, bekerjasama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Kantor Perwakilan Jawa Timur, PHEI menyelenggarakan seminar bertema “Indonesia Bond Market Update Q4-2024: Momentum di Depan Mata” pada Kamis, (19/09/24) di Auditorium BEI KPw Jatim di Surabaya.
Kepala KPw BEI Jawa Timur, Cita Mellisa menyampaikan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi pasar surat utang yang lebih luas ke daerah yang memiliki potensi dalam pengembangan pasar surat utang.
“Terlebih lagi, Jawa Timur memiliki total investor kurang lebih sebanyak 1,7 juta. Dengan total Galeri Investasi BEI sebanyak 85, 50 Anggota Bursa dengan rincian 39 AB di Surabaya, 10 AB di Malang dan 1 AB di Sidoarjo,” kata Cita, Kamis, (19/09/24).
Cita juga menyampaikan bahwa BEI KPw Jawa Timur siap mendukung kegiatan sejenis demi peningkatan literasi pasar modal di Jawa Timur.
Dalam seminar yang juga dihadiri Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) KOMDA VI Jatim, Bali dan sekitarnya beserta anggota ADPI Jawa Timur, Emiten yang berdomisili di Jawa Timur serta Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Jawa Timur ini PHEI juga menghadirkan narasumber menarik.
Narasumber tersebut adalah Ifan M. Ihsan selaku Kepala Divisi Operasional PHEI dan Roby Rushandie selaku Kepala Departemen Riset dan Informasi Pasar PHEI.
Pada kesempatan ini, Ifan yang memberikan materi “A Guide To Navigating The Bond Market”memberikan penyegaran kepada peserta seminar bahwa berinvestasi di pasar obligasi juga membutuhkan navigasi yang tepat untuk bisa mencapai target investasi yang diharapkan.
Sedangkan, dari sisi outlook, Roby memaparkan momentum pasar obligasi semakin terbuka seiring dengan pemangkasan BI Rate sebesar 25 bps ke level 6,00%, dan pemangkasan Federal Funds Rate oleh The Fed yang lebih besar dari perkiraan yakni sebesar 50 bps ke kisaran 4,75%-5,00%.
Pasar dinilai akan mencermati seberapa cepat laju penurunan suku bunga dan apakah bank sentral akan meluncurkan kebijakan Quantitative Easing. Besar penurunan suku bunga The Fed akan dipengaruhi oleh seberapa besar potensi terjadinya resesi di AS, sedangkan arah BI Rate kedepan akan dipengaruhi tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan kondisi nilai tukar Rupiah.
Kadhafi Mukrom selaku Direktur Utama PHEI menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi forum untuk melakukan diskusi terkait pasar surat utang. Serta, melalui seminar ini, PHEI turut berperan aktif dalam memberikan edukasi pasar obligasi kepada publik.
“Diharapkan juga dapat mendukung upaya peningkatan literasi pasar modal dan pasar surat utang khususnya di wilayah Jawa Timur,” ungkap Kafhafi.
Investor perlu memahami alat navigasi yang tepat untuk bisa membaca arah pergerakan pasar. Di pasar obligasi, terdapat beberapa indikator yang dapat dijadikan acuan bagi investor untuk membantu berinvestasi di pasar obligasi, beberapa diantara yaitu kurva imbal hasil, harga acuan, credit spread, rating, Z-Score, dan juga Index.
PHEI berupaya untuk bisa menyediakan dan memperkenalkan indikator dan informasi-informasi tersebut kepada investor maupun emiten melalui sistem informasi yang disediakan yaitu TheNewBIPS. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito