“Alat Pendeteksi Stres” Karya Clayton Njoto Raih Prestasi di Ajang KIDE 2024 Taiwan
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Pelajar kreatif dan cerdas asal Kota Surabaya ini patut diacungi jempol. Pasalnya, pemilik nama Clayton Susanto Njoto beberapa kali meraih prestasi berkat karya dan inovasi out of the box yang luar biasa.
Baru baru ini, siswa kelas 11 PKBM NOLA meraih prestasi membanggakan di kancah internasional berkat karya terbaiknya yaitu Alat Pendeteksi Stres di ajang KaohSiung International Invention & Design EXPO (KIDE) 2024 di Taiwan pada tanggal 5-7 Desember 2024.
Clayton yang baru berusia 16 tahun putra dari Yuliana Sidharta dan Gunawan Njoto ini menorehkan prestasi yang membanggakan hingga mengharumkan nama sekolah dan bangsa Indonesia.
“Bangga dan terharu serta tidak menyangka prototype alat pendeteksi stres portabel ini bisa mencuri perhatian juri hingga meraih medali emas di ajang KIDE 2024 di Taiwan,” kata Clayton saat dijumpai dikediamnya, Jumat, (13/12/24) Surabaya.
Menurut Clayton, ide membuat alat pendeteksi stres ini muncul karena maraknya tingkat depresi yang dialami masyaraat khususnya kalangan anak muda dan pelajar akibat berbagai permasalahan. Diantaranya, tekanan pelajaran yang tinggi, keluarga yang kurang harmonis hingga masalah asmara.
“Ini yang kemudian memicu saya untuk membuat alat pendeteksi stres. Dimana, melalui alat ini diharapkan bisa membantu masyarakat khususnya generasi muda untuk bisa memberikan solusi mengatasi stres,” terangnya.
Clayton yang hobi membaca dan olahraga ini juga menjelaskan, alat pendeteksi stres portabel ini terdiri dari GSR sensor yang merupakan standar sensor medis untuk mendeteksi tingkat stres dan dilengkapi dengan mini prosesor yang mampu mendeteksi tingkat stres secara akurat.
“Menariknya, setelah diketahui adanya tingkat stres yang cukup tinggi, alat mini processor akan memutar lagu dengan frekuensi khusus yang langsung bekerja di dalam otak untuk meredakan stres. Sehingga, tubuh dan pikiran bisa kembali tenang dan nyaman,” tandas Clayton.
Untuk bisa meraih Gold Medal atas prestasi tertinggi di ajang KIDE 2024 Taiwan, Clayton tidak sendiri namun, dibantu Team HOPE yang terdiri dari Ruth Eleora Ongkowidjojo dan Alicia Gunawan yang juga siswi PKBM NOLA.
Hebatnya lagi, Clayton dan Team HOPE salah satu tim dari kelompok sekolah Indonesia yang mampu menyisihkan 448 peserta dari 32 negara.
Claton juga berharap, meskipun alat ini masih sebuah prototipe namun diharapkan ini bisa menjadi produk yang siap untuk digunakan dan bisa memberikan manfaat bagi banyak orang. Serta, mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di bidang kesehatan mental.
Yuliana Sidharta orang tua Clayton mengaku bangga dan bersyukur putranya bisa menorehkan kebanggan tidak saja bagi orang tua, sekolah tapi juga bangsa Indonesia. Ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan.
“Kami sebagai orang tua hanya bisa memberikan semangat dan doa agar Clayton bisa terus berkarya dan berinovasi memberikan yang terbaik serta manfaat bagi orang lain. Khususnya, generasi muda. Agar, bisa menginspirasi anak anak muda Indonesia,” ungkap Yuliana.
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit ; Rizal IT