Dr. Syaiful Ma’arif : Indonesia Adalah Negara NKRI Pointnya Bhinneka Tunggal Ika
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Ramainya isu adanya pernyataan keberatan atas menjabatnya Irjen Nico Afianto sebagai Kapolda Jawa Timur yang baru menggantikan posisi Irjen Mohammad Fadil Imran hanya dikarenakan non muslim mendapat perhatian serius Ketua Presedium Advokat Muslim Nasional, Dr. Syaiful Ma’arif, SH. MH.
Warga Jawa Timur yang mengatasnamakan diri sebagai Aliansi Kiai Muda Madura Lora, menilai penunjukan Nico Afianta akan menimbulkan masalah. Sebab mereka beralasan bahwa mayoritas masyarakat Jatim merupakan umat Islam. Apalagi, belakangan isu-isu keagamaan juga sedang marak terjadi di Jatim.
Dr. Syaiful Ma’arif, SH. MH pengacara asal madura ini menyampaikan bahwa, keberatan yang disampaikan oleh Aliansi Kiai Muda Madura Lora tersebut sangat tidak beralasan. Karena, penugasan Kapolda Jatim tersebut sudah sesuai dengan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/3222/XI/KEP./2020 tertanggal 16 November 2020.
“Karena, bukan hanya Irjen Nico Afianto yang dimutasi tapi setidaknya ada 6 Kapolda yang dimutasi,” ucap Dr. Syaiful saat dijumpai di kantornya Surabaya, Jumat, (27/11/20).
Sedangkan, lanjut tokoh advokat Surabaya yang juga merupakan Wakil Sekretariat Jenderal DPN Peradi SAI, justru ditengah isu sensitif agama seperti sekarang, perlu kebijaksanaan yang tepat untuk tidak mengangkat isu agama dan keyakinan sebagai dasar pengambilan keputusan, apalagi yang bersifat publik. Karena menurutnya itulah prinsip dasar bernegara.
“Pada prinsipnya Indonesia itu bukan hanya negara Islam. Bahwa Indonesia adalah negara kesatuan republik Indonesia, yang salah satu pointnya adalah Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya.
Menurut Dr. Syaiful, kehadiran Kapolda Jatim adalah tugas negara yang tidak hanya untuk melayani satu kepentingan golongan tertentu saja. Tugasnya adalah mengamankan seluruh masyarakat Jawa Timur, bukan hanya untuk satu kelompok.
“Selain itu, beliau ini memiliki komunikasi yang sangat baik dengan tokoh-tokoh ulama. Terbukti, saat menjadi Kapolda Kalsel, beliau sangat dekat dengan tokoh-tokoh agama Islam,” terangnya.
Dijelaskan juga, Kapolri memiliki pertimbangan khusus dan matang terkait penunjukan Irjen Nico Afinta di Polda Jawa Timur. Mungkin, salah satunya adalah untuk membangun komunikasi dengan seluruh lintas agama dan membangun Jawa Timur lebih baik dalam menjaga satu tekad NKRI dan Bhinneka Tunggal Eka.
Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta, sebenarnya bukan orang baru di Jawa Timur. Nico Afinta merupakan pria kelahiran Jawa Timur dan jenjang sekolahnya juga dihabiskan di Jawa Timur. Diantaranya, SD IN VII Surabaya (1983), SMPN 1 Surabaya (1986), SMAN 2 Surabaya (1989), AKPOL (1992), S1 PTIK (2001) dan Sespim Polri (2006). (*)
- Pewarta : Widodo
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito