
ITS Surabaya dan SL2 Berkolaborasi Hadirkan Program Meta YDCT
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka memperkuat kapasitas generasi muda dibidang teknologi Artificial Intelligence (AI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Sustainable Living Lab (SL2) lakukan kerjasama strategis.
Kolaborasi tersebut dituangkan melalui Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara ITS Surabaya dan SL2 sebagai penanda memulai implementasi program Meta Youth Development for Climate Tech (YDCT).
Wakil Rektor ITS Surabaya Bidang Riset, Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian, Prof. Ir. Agus Muhammad Hatta, S.T., M.Si., Ph.D. mengatakan bahwa, program Meta YDCT merupakan kolaborasi antara Meta Platforms Inc. dan SL2 yang bertujuan memperkuat kapasitas generasi muda di bidang kecerdasan artifisial (AI), keberlanjutan, serta pemahaman tantangan perubahan iklim.
“Untuk implementasi di Jawa Timur dilaksanakan di ITS Surabaya dengan dukungan penuh dari Pusat Studi Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (MKPI),” ucap Prof. Agus, Selasa, (26/08/25).
Menurut Prof. Agus, perubahan iklim adalah tantangan nyata yang dirasakan bersama. Bahkan, dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menjawabnya, ITS menyadari tidak bisa berjalan sendirian. Dibutuhkan pendekatan kolaboratif dari akademisi, industri, pemerintah, dan komunitas untuk menyiapkan talenta-talenta baru yang mampu hadir sebagai pembuat solusi.
Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan solusi inovatif berbasis teknologi AI yang dapat membantu adaptasi perubahan iklim sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat Jawa Timur
Hal senada disampaikan Kepala Pusat Studi MKPI ITS, Hepi Hapsari Handayani, S.T., M.Sc., Ph.D., yang menekankan relevansi program dengan kondisi lokal. Melalui kerja sama dengan SL2 dan Meta Singapura, mahasiswa akan mendapatkan pembelajaran komprehensif baik berupa materi konseptual, studi kasus, maupun project-based yang relevan dengan isu kebencanaan terkait perubahan iklim di Jawa Timur.
“Harapan kami, hasil proyek ini tidak hanya menjadi latihan akademis, tetapi juga dapat diterapkan bersama mitra kami, baik pemerintah maupun industri,” terang Hepi.
Sedangkan, Country Manager SL2 Indonesia, Janio Nugraha, menambahkan, AI adalah teknologi yang harus diantisipasi sejak dini. Sedangkan, melalui program Meta YDCT merupakan langkah proaktif untuk menyiapkan talenta AI di Indonesia, khususnya dalam mitigasi kebencanaan yang mendesak akibat perubahan iklim.
Selain itu, kehadiran Ikatan Guru Indonesia (IGI) Jawa Timur sebagai mitra Pusat Studi MKPI ITS Surabaya dan SL2 menegaskan pentingnya keterlibatan pendidik dalam penguatan kapasitas generasi muda.
“Membangun kapasitas sejak dini akan semakin memperkuat kesiapan generasi muda untuk menghadapi kebencanaan terkait perubahan iklim sekaligus mendorong lahirnya inovasi dari berbagai tingkat pendidikan,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari inisiatif lintas negara, program Meta YDCT juga dijalankan di Jawa Timur, Jawa Barat, dan Daerah Istimewa Yogyakarta, serta secara paralel di Singapura dan India. Inisiatif ini dirancang untuk menciptakan ruang kolaborasi antarnegara, agar generasi muda mampu membangun solusi iklim yang relevan secara global. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Rizal IT