KBRI London Mempromosikan dan Membudayakan Bahasa Indonesia di Kancah Internasional
LONDON_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka mempromosikan dan membudayakan Bahasa Indonesia ke dunia internasional, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London bekerja sama dengan Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Inggris menyelenggarakan dialog.
Dialog bertema “Pemajuan dan Diplomasi Bahasa Indonesia: Arah dan Kebijakan”, yang diselenggarakan secara hybrid pada Selasa, (20/12/22) di London menghadirkan narasumber Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), yaitu E. Aminuddin Aziz, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan.
Atase Pendidikan KBRI London, Khairul Munadi menjelaskan berbagai upaya mempromosikan bahasa Indonesia diantaranya adalah webinar internasionalisasi Bahasa Indonesia dan peluncuran buku “Bahasa Indonesia untuk Bahasa ASEAN” yang ditulis oleh PPI UK. Kemudian, kegiatan pelatihan dasar untuk calon guru BIPA, serta kegiatan kelas BIPA daring.
Selanjutnya, Duta Besar RI untuk Inggris dan Republik Irlandia, Desra Percaya, mengutip pernyataan Nelson Mandela yaitu “If you talk to a man in a language he understands, that goes to his head. If you talk to him in his own language, that goes to his heart”. Menurut Desra, membuanakan bahasa Indonesia bukan hanya sekadar untuk berkomunikasi tetapi juga untuk mempererat hubungan diplomasi antarnegara.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Bahasa, E. Aminuddin Aziz menjelaskan tentang peluang-peluang internasionalisasi Bahasa Indonesia dan menyebutkan berbagai program yang telah dilakukan Badan Bahasa. Program tersebut antara lain adalah pembuatan bahan ajar BIPA serta buku-buku pendukung literasi. Salah satunya adalah buku Antologi Cerita Anak Indonesia, yang pada kesempatan ini diberikan Kepala Badan Bahasa kepada Desra Percaya. Hal tersebut sebagai simbol komitmen kerja sama antara Badan Bahasa dengan KBRI London dalam pengembangan BIPA di wilayah Inggris dan Republik Irlandia.
Aminuddin Aziz memaparkan tentang program penugasan kepada lebih dari 300 guru BIPA di 430 lembaga. Hal ini berhasil meningkatkan jumlah pemelajar BIPA yang difasilitasi oleh Badan Bahasa, di mana dari 90.449 pemelajar di tahun 2021, di tahun 2022 angkanya naik menjadi 150.290 pemelajar.
Selain itu, program lain yang telah dikembangkan oleh Badan Bahasa adalah platform digital Halo Bahasa. Badan Bahasa juga berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan KBRI di berbagai negara serta diaspora Indonesia untuk mempromosikan dan memfasilitasi pengajaran BIPA.
Sementara itu, dalam paparannya, Putra Nababan menekankan bahwa selain pendekatan secara B2B (business to business) dan G2G (government to government), penting adanya pendekatan P2P (people to people) dalam mempromosikan Bahasa Indonesia.
“Oleh karena itu, perlu dilibatkan pula masyarakat luas. Pengenalan Bahasa Indonesia di dunia internasional menurutnya akan lebih efektif ketika semua orang bergerak bersama,” terang Putra.
Senada dengan itu, Baetty salah satu pengajar BIPA yang berdomisili di Nottingham mengatakan bahwa kegiatan seperti ini membuat pengajar BIPA semakin semangat untuk mengenalkan Bahasa Indonesia ke tingkat internasional. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito