Kecanduan Gadget Membuat Psikologis Anak Terganggu, Ini Tipsnya

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co Ketika anak sudah haus akan berita, film, dan fasilitas internet lainnya sementara kontrol diri tidak bisa menghentikan ini menandakan anak sudah mulai kecanduan gadget.

Kecanduan akan gadget ini berdampak buruk dan bisa memunculkan beberapa permasalahan yang tidak baik terutama bagi psikologis anak. Salah satunya, gangguan yang ditandai dengan rasa gelisah dan tidak bisa tidur nyenyak.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Psikolog Universitas Airlangga (Unair), Dr. Dewi Retno Suminar, M.Si., bahwa, kecanduan gadget dapat memunculkan beberapa permasalahan psikologis.

“Diantaranya yaitu terhambatnya interaksi anak dengan orang lain, anak merasa kesepian ketika gadget mati atau sedang tidak berada di tangan, serta mudah marah dan panik saat ketinggalan berita,” ucap Dr. Retno, Jumat, (30/04/21).

Dr. Retno juga menjelaskan bahwa, tidak bisa dimungkiri musim pandemi sekarang ini turut membatasi ruang eksplorasi anak. Ditambah dengan sistem sekolah yang dilakukan dari rumah, hal itu secara tidak langsung meningkatkan penggunaan gadget pada anak.

“Kecanduan akan Gadget memungkinkan anak anak berselancar di dunia maya yang akhirnya bisa membangkitkan rasa ingin tahu terhadap segala hal semakin besar,” terangya.

Bahkan, lanjut Dr. Retno, anak juga bisa stress ketika tahu ada teman seusianya mengabarkan hal-hal yang melebihi dirinya di medsos dan itu bisa menyebabkannya mengalami gangguan FoMo (Fear of Missing Out).

“Kita tidak bisa menyalahkan gadget-nya. Akan tetapi, sebagai orang tua kita harus perlu memperhatikan kontrol terhadap pemanfaatan dari gadget,” tandasnya.

Untuk itu, ada beberapa tips untuk mengontrol penggunaan gadget pada anak. Pertama, harus ada kontrol dan batasan waktu dalam menggunakan gadget. Dimana, bisa dibuat kesepakatan berapa jam anak diperbolehkan bermain gadget. Kalau dia menggunakan gadget melebihi dari separuh waktu di luar jam tidurnya, maka harus dilakukan aktivitas yang tidak melibatkan gadget.

Baca Juga  Smamda Surabaya Ajak Siswa Belajar Tata Cara Pemulasaran Jenazah

Kedua, berikan aktivitas yang mampu mengalihkan perhatian anak dari gadget. Seperti, permainan tradisional, olahraga ringan, bersih bersih rumah dan mengatur ruangan, serta membantu memasak dan berkebun bisa menjadi salah satu solusi. Kegiatan non gadget tersebut secara tidak langsung juga bisa mengembangkan interaksi sosial anak.

Ketiga, orang tua juga harus memberikan contoh pemanfaatan serta porsi penggunaan gadget yang baik. Batasi waktu bermain gadget, hindarkan anak dari aktivitas yang harus berbau gadget, berikan punishment ketika anak melanggar perjanjian batas waktu menggunakan gadget, dan berikan reward ketika anak mampu menaatinya. (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Tulus (Istimewa)
  • Penerbit : Dwito

You may also like...