Kemendikbudristek Terus Tingkatkan Relevansi Mutu Lulusan Melalui Program SMK PK

JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) didorong untuk  mengembangkan konsentrasi keahlian yang dibutuhkan di masyarakat atau di dunia usaha dan industry (DUDI). Sehingga, bisa menjadi rujukan pengembangan bagi daerah.

Hal tersebut disampaikan Direktur SMK Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Wardani Sugiyanto dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) pada Kamis, (19/10/23).

Menurut Wardani, program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) yang telah diluncurkan sejak tahun 2021 terus menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan mutu lulusannya. Ini menjadikan SMK terpilih dapat menjadi rujukan bagi SMK lain khususnya dalam mengembangkan fokus konsentrasi keahlian yang dibutuhkan oleh industry.

“Program SMK Pusat Keunggulan mengusung semangat Merdeka Belajar yang menitikberatkan pada penguatan kompetensi kepala sekolah, pengawas sekolah, guru, dan tenaga kependidikan,” terangnya.

Program SMK PK juga termasuk penyelarasan sektor pendidikan dengan dunia usaha dan industri, serta keterserapan tamatan SMK pada dunia kerja, baik itu untuk bekerja, berwirausaha, atau pun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

SMK Pusat Keunggulan juga didorong agar mengimbaskan kemampuannya dalam penyelarasan dan kemitraan dengan dunia usaha dan industri kepada SMK lain. Selain itu juga menjadi pelopor dalam implementasi Kurikulum Merdeka melalui pengunggahan materi pembelajaran pada Platform Merdeka Mengajar.

“Saat ini terdapat 1.852 SMK PK dengan jumlah siswa sebanyak lebih dari 1,9 juta orang. Diharapkan pada tahun 2023 akan mencapai 2.172 SMK dengan total 2,4 juta siswa,” tandasnya.

Kepala Bidang SMK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat, M. Khairul Ihwan, menyatakan bahwa pihaknya sangat senang dan antusias mendukung program SMK Pusat Keunggulan. Hal ini sejalan dengan strategi pihaknya untuk mengombinasikan program pusat dengan program daerah dalam pengembangan pendidikan vokasi.

Baca Juga  Peneliti ITS : Hujan Deras Bukan Satu Satunya Penyebab Terjadinya Banjir

“Pemerintah Provinsi NTB saat ini sedang menata birokrasi dan menyiapkan regulasi agar momentum perubahan yang positif melalui program SMK PK dapat terus berlanjut. Salah satunya dengan penguatan teaching factory SMK menjadi badan layanan umum daerah (BLUD),” kata Ihwan.

Ihwan pun menambahkan bahwa rencana dan program dari Kemendikbudristek yang sudah baik perlu dioptimalisasi dan diakselerasi dengan penguatan fondasi, regulasi, dan strategi di wilayah daerah agar dapat menciptakan SDM yang mandiri dan dapat terserap secara maksimal.

Program SMK Pusat Keunggulan pun memberikan manfaat bagi industri yang menjadi mitra SMK. Program yang dijalankan oleh pemerintah dan industri untuk mendukung SMK juga dinilai semakin sejalan dan selaras.

Timmy Theopelus, Direktur Program Pendidikan Axioo Class. Menuturkan, melalui program SMK Pusat Keunggulan dan Kurikulum Merdeka, dapat terbentuk sinergi antara SMK dan industri dengan pemerintah sebagai penengahnya. Maka dari itu, pihak industri dan SMK bisa menyiapkan SDM yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan.

Kemendikbudristek terus mendorong SMK agar mampu membangun keselarasan dan kemitraan strategis dengan dunia usaha dan industri, khususnya industri yang mengelola potensi lokal.

Dimana, SMK Pusat Keunggulan diharapkan mampu mengembangkan pendidikan vokasi yang semakin relevan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan industri.

Selain itu, SMK PK juga diharapkan mampu menjadi pendukung kearifan atau keunggulan lokal pada sektor pembangunan ekonomi tertentu atau mendukung kebijakan pemerintah dengan kekhususan lainnya, serta mampu mendukung proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. (*)

  • Pewarta : Angga
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...