Konsep Kantin Halal dan Sehat ala ITS, Dukung Protokol Kesehatan
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Turut mendukung protokol kesehatan di era New Normal dengan menciptakan gaya hidup sehat, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) lakukan desain revitalisasi kantin halal dan sehat di area kampus.
Konsep Kantin Halal dan Sehat perdana di Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) ITS ini digagas Tim Pengabdian Masyarakat (Abmas) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik.
Kegiatan pengembangan dan sosialisasi kuliner kantin halal dan sehat ini merupakan program pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) melalui Pusat Kajian Halal (PKH) ITS. Diketuai oleh Dr Eng M Badrus Zaman ST MT, kegiatan ini melibatkan para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang bermitra di kantin Siskal.
Dr Eng M Badrus Zaman menyampaikan bahwa, rancangan ini juga berkaitan dengan program internasionalisasi double degree yang terjalin antara Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS dengan Wismar University, Jerman sejak tahun 2011.
“Kami memiliki mahasiswa asing serta dosen yang sering datang secara periodik (di ITS), sehingga diperlukan revitalisasi pengembangan kantin yang halal, sehat, serta modern untuk mendukung program akademik,” ucap Badrus mellui rilisnya, Jumat, (13/11/20).
Di tengah pandemi, lanjut Badrus, pelaku usaha kantin kampus perlu menaruh perhatian khusus terhadap kebersihan produk maupun inovasi berjualan sebagai strategi adaptasi. Kantin yang halal, sehat, dan modern ini sekaligus menyesuaikan dengan Revolusi Industri 4.0.
Program yang juga diampu oleh Dr Nurhadi Siswantoro ini berkolaborasi dengan mahasiswa KKN untuk membantu proses rancangan desain dan pelaksanaannya. Selain itu, setiap elemen dalam program, meliputi mahasiswa KKN dan pelaku UMKM dirujuk untuk mengikuti pelatihan sebagai kader penggerak halal yang diselenggarakan oleh PKH ITS. Pelatihan ini membahas seputar pengelolaan menu halal dan sehat serta simulasi mendapatkan sertifikasi halal.
Program yang direncanakan rampung pada akhir November ini masih berada pada tahap desain kantin secara modern serta proses pendampingan pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal. Menurut Badrus, program ini akan direalisasikan saat proses pembelajaran offline.
“Untuk sementara, saat ini pelaku UMKM melayani secara daring sembari mempersiapkan keperluan jika pandemi berakhir,” terang doktor lulusan Kobe University, Jepang ini.
Untuk rencana ke depan, Badrus mengharapkan, dalam implementasinya nanti dapat sesuai dengan UU No.3/2014 dengan adanya sosialisasi terhadap dosen, tenaga kependidikan (tendik), serta mahasiswa Teknik Sistem Perkapalan. Transformasi digital yang diterapkan pun harapannya dapat mendukung World Class University (WCU) di ITS. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito