
Mahasiswa ITS Manfaatkan Limbah Air Wudhu Untuk Budidaya Perikanan
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Ternyata, air yang telah digunakan untuk umat muslim berwudhu dan menjadi limbah masih bisa dimanfaatkan kegunaannya untuk hal lainnya. Salah satunya untuk budidaya perikanan air tawar dan tanaman hidroponik.
Seperti halnya yang dilakukan oleh 25 mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata Pengabdian kepada Masyarakat (KKN Abmas) di di Pondok Pesantren Al Khoiriyah, Dusun Duwet, Desa Wates, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Yoga Fredi Arisko, Ketua Tim, mengatakan bahwa, tujuan pemanfaatan limbah air wudhu ini dilakukan untuk menghindari terbuangnya bekas air wudhu yang terhitung masih jernih jika dibandingkan dengan limbah air rumah tangga.
“Limbah air wudhu masih dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain. Diantaranya untuk pengisian air kolam ikan maupun budidaya tanaman hidroponik. Sehingga, sangat disayangkan jika (limbah air wudhu) dibuang begitu saja,” kata Yoga, Selasa, (05/10/21).
Sedangkan, lanjut mahasiswa departemen Teknik Sistem dan Industri ini, pemanfaatan limbah air wudhu dimulai dengan melakukan penampungan air dalam tandon berkapasitas 250 liter. Kemudian, air dari tandon akan dialirkan ke alat penjernih air sederhana untuk dibersihkan terlebih dahulu.
“Alat penjernih sederhana ciptaan timnya terbuat dari dua buah timba air berkapasitas 50 liter yang diisi kapur dan paranet sebagai komposisi filternya,” terangnya.
Setelah melalui proses penjernihan, limbah air wudhu akan dialirkan untuk mengisi kolam ikan di pesantren tersebut sebelum dialirkan menuju tanaman hidroponik. Untuk mekanisme alat yang digunakan dari tahap penjernihan sampai ke tanaman hidroponik merupakan sistem yang tertutup.
“Hal ini memungkinkan penggunaan yang lebih efisien. Karena, limbah air wudhu di dalamnya akan terus berputar di tiga komponen tersebut. Sehingga, tidak perlu repot mengganti airnya setiap hari. Penggantian airnya dilakukan 1-2 minggu sekali saat menguras kolam ikan atau saat dirasa sudah kotor,” tandasnya.
Selain penggunaannya yang efisien dan praktis mengurangi pembuangan air berlebih, Yoga mengklaim alat yang dibuat timnya juga bernilai ekonomis. Ia menyebutkan, sejak tahap penjernihan, timnya menghindari penggunaan listrik agar tidak perlu mengeluarkan biaya berlebih.
Pihak Pondok Pesantren Al Khoiriyah pun dapat menghemat penggunaan air saat mengisi kolam ikan miliknya. Sementara itu, pihak pondok pesantren juga tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk vitamin tanaman hidroponik yang dibudidayakan, karena air yang digunakan sudah mengandung nutrisi dari kolam ikan. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito