Mahasiswa Unair Ubah Limbah Kulit Udang & Sabut Kelapa Menjadi Masker Sehat
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Potensi limbah kulit udang dan sabut kelapa yang melimpah melatarbelakangi dua mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga (FPK Unair) untuk menyulap limbah yang bernilai rendah menjadi produk bernilai tinggi.
Kedua mahasiswa FPK Unair tersebut adalah Aliffiansyah Rizky Ergion dan Yolandha Sephiani Nurhafifah yang kemudian mengambil gagasan mnjadikan limbah tersbut sebagai bahan baku pembuatan masker.
Aliffiansyah Rizky Ergion Ketua Tim mengatakan bahwa, fenomena yang sring dilihat sekarang ini adalah masyarakat yang mencuci ulang masker sekali pakai atau bahkan menggunakan masker berbahan tipis dengan kemampuan filtrasi yang diragukan.
“Oleh karena itu, ide kami adalah mengolah kulit udang menjadi nanofiber dengan penambahan filter catridge dari sabut kelapa dengan menggunakan metode electrospinning,” kata Alif, Kamis, (08/04/21).
Ide Alif dan Yolandha itu kemudian melahirkan masker berulang pakai dari bahan dasar limbah. Cara pemakaiannya pun sangat mudah, hanya dengan mengganti filter secara rutin untuk menjaga efektivitas filtrasi.
Hebatnya lagi, masker inovasi kedua mahasiswa FPK Unair ini berhasil meraih juara III lomba esai tingkat nasional dengan mengangkat topik optimalisasi limbah kulit udang dan sabut kelapa untuk meningkatkan filtrasi Covid-19 event yang diselenggarakan oleh Universitas Jambi pada Minggu, (28/3/2021) lalu bertajuk BIOEXPO 2021.
Ide esai yang mereka usung berjudul ‘Mask Gabut: Inovasi Masker Ramah Lingkungan Berbahan Nanofiber dan Filter Catridge dengan metode Electrospinning sebagai Upaya Optimalisasi Limbah Kulit Udang dan Sabut Kelapa dalam Meningkatkan Filtrasi COVID-19’.
Melalui keikutsertaan lomba, keduanya membuktikan bahwa gelar Mawapres yang diemban tidak hanya sebatas predikat, melainkan sebuah titipan amanah dari dosen dan mahasiswa FPK. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito