
Pakar Imunologi Unair : Usai Divaksin Kita Masih Harus Pakai Masker Setidaknya 4 Tahun Lagi
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Meskipun sudah dilakukan vaksinasi Covid-19, ternyata kebiasaan baru dalam kehidupan New Normal dengan memakai masker harus tetap dilakukan. Setidaknya, hingga empat tahun kedepan.
Hal ini disampaikan oleh pakar Imunologi Akademisi Universitas Airlangga (Unair) Dr. Agung Dwi Wahyu Widodo dr., M.Si, M.Ked.Klin, SpMK. Pada Sabtu, 16 Januari 2021 di Surabaya.
Dr. Agung Dwi Wahyu mengatakan bahwa, harapan untuk melepas masker pada tahun 2021 tampaknya masih mustahil. Meski, sejak Rabu, (13/1/2021) kemarin program vaksinasi nasional telah mulai dijalankan, ternyata hal itu tidak lantas melenyapkan Covid-19 seketika.
“Masker baru dapat dilepas setelah pandemi berakhir. Berkaca dari musibah pandemi pada tahun 1918 silam, setidaknya butuh waktu sekitar 4 tahun hingga pandemi benar-benar berakhir,” ucap Dr. Agung, Sabtu, (16/01/21).
“Jadi kita wajib menggunakan masker selama 4 tahunan itu. Dan bisa lebih panjang lagi kalau masyarakat tidak patuh aturan,” imbuhnya.
Setelah pemberian vaksin pertama, lanjut Dosen Fakultas Kedokteran Unair, tubuh tidak langsung kebal. Setidaknya perlu waktu seminggu untuk menghasilkan antibodi. Antibodi yang dihasilkan itu pun, masih cukup rendah kadarnya. Bahkan pada beberapa kasus, misalnya Hepatitis B, antibodi tidak terbentuk setelah vaksinasi. Sehingga infeksi sangat mungkin terjadi meski telah menerima vaksin.
“Setelah pemberian vaksin pertama, antibodi masih belum terbentuk. Sambil menunggu antibodi meningkat dengan baik, kita tetap harus memakai masker dan mematuhi protokol kesehatan lainnya,” tegasnya.
Sedangkan, tujuan vaksinasi bukan untuk melepas masker. Masyarakat harus tetap waspada. Sebab menurutnya, vaksinasi juga tidak menghentikan penularan virus. Sehingga, masyarakat dihimbau tetap melakukan protokol kesehatan. Seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, mengurangi mobilisasi dan menjauhi kerumunan.
“Pemberian vaksin juga tidak melindungi kita dari proses penularan virus. Karena walaupun sudah divaksin, transmisi virus kan tetap terjadi. Karena, setelah pemberian vaksin, kekebalan tubuh belum tentu meningkat secara langsung. Terlebih lagi, hasil vaksinasi setiap orang tidak sama. Oleh karena itu, masker tetap perlu dipakai,” pungkas Dr. Agung. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito