
Rektor UNESA : Wisuda Hanya Simbol Kelulusan, Bukan Akhir Proses Belajar
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Wisuda merupakan simbol pencapaian dari proses perkuliahan program sarjana, tetapi bukanlah akhir dari proses belajar. Karena, mahasiswa yang sudah lulus harus terus mengembangkan dan mengimplementasikan ilmunya kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Rektor UNESA Prof. Dr. Nurhasan usai melakukan pelatikan Wisuda ke-114 Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Rabu, (02/07/25) di Graha UNESA.
Mengusung tema “Mencetak Wisudawan Unesa yang Inovatif, Adaptif, Kolaboratif untuk Mendukung Terlaksananya Bonus Demografi menuju Indonesia Emas 2045”, UNESA melantik 1.508 mahasiswa dari berbagai program studi dan fakultas selingkung Unesa.

Rektor Nurhasan mengatakan bahwa, gelar yang disandang merupakan simbol dari ilmu, pengalaman, dan kebijaksanaan bagi yang menyandangnya. Dimana, dengan bekal yang sudah didapat selama kuliah, lulusan Unesa bisa menjadi pemimpin, dan pelopor perubahan.
“Ingat. Jangan hanya punya ilmu, tetapi juga karakter dan etika atau moral yang mewarnai tingkah laku sehari-hari. Jadilah pemimpin dan teladan di manapun bekerja dan berkarier. Tetap jaga nama baik almamater. Berikan manfaat dan dampak bagi sekitar,” pesannya Rektor UNESA yang akrab disapa Cak Hasan.
Hebatnya, setiap pelantikan wisudawan, Unesa selalu mencetak lulusan terbaik. Salah satunya adalah Kastiah Ningrum Nurfitriani (22) asal Lamongan yang meraih IPK 3.95. Prodi S-1 Pendidikan Akuntansi.
Ningrum mengaku bisa masuk kuliah mellaui jalur prestasi dan mendapatkan beasiswa penuh dari UNESA, Karena, dirinya dari keluarga kurang mampu. Namun, karena tekad dan semangatnya serta prestasinya yang luar biasa akhirnya mendapatkan beasiswa.
“Kaget, haru dan pasti bangga bisa diteriam di UNESA dengan mendapatkan beasiswa penuh. Orang tua sempat kaget dan tidak percaya. Namun, ini semua berkat doa orang tua dan kuasa Allah SWT,” terang Ningrum.
Rasa bangga dan bahagia juga dirasakan Debora Dian Talenta (22) wisudawan Disabilitas Tuna Netra asal Batak Prodi S1 Pendidikan Luar Biasa. Dirinya mengaku senang meskipun memiliki keterbatasan secara fisik namun bisa menyelesaikan perkuliahan tepat waktu.
“Saya bersyukur Unesa memberikan fasilitas untuk membantu mahasiswa disabilitas selama menjalani aktifitas perkuliahan. Serta, para dosen dan teman teman semua ramah dan saling mendukung,” ungkap Debora.
Cak Hasan juga menegaskan, perkuliahan bukanlah proses yang mudah, di dalamnya ada tahapan belajar yang panjang, yang mematangkan dan mendewasakan. Belajar di Unesa bukan hanya soal nilai, tetapi juga membentuk karakter dan tempat belajar menjadi manusia seutuhnya.
Perlu diketahui, Unesa melalui kerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) memberikan penghargaan kepada wisudawan terbaik dari masing-masing fakultas. Apresiasi itu berupa bantuan tabungan pendidikan, dan beasiswa lanjut studi. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Rizal IT