Rektor UNESA : Wisudawan UNESA Jadilah Pemimpin Masa Depan

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Wisudawan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) merupakan calon pemimpin masa depan yang siap membawa perubahan dan menghadirkan dampak bagi lingkungan dan masyarakat.

Pesan tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan usai mengukuhkan 1.553 wisudawan jenjang sarjana terapan, sarjana, magister, dan doktor dalam gelaran wisuda periode 115 pada Sabtu, (30/08/25) di Graha Unesa Surabaya.

Rektor Unesa, Nurhasan mengatakan bahwa, dampak tersebut bisa dihasilkan melalui apapun dan dimanapun lulusan nanti berkarier, selama itu positif. Karena, menjadi pemimpin butuh kreativitas, karakter yang tangguh, pantang menyerah, adaptif dan hadirkan solusi.

Prosesi pengukuhan 1.553 wisudawan jenjang sarjana terapan, sarjana, magister, dan doktor dalam gelaran wisuda periode 115. (Foto : Tulus/Warta Indonesia)

“Apalagi, bekal tersebut sudah didapat para wisudwan melalui program perkuliahan selama di Unesa,” ucap Rektor Unesa yang akrab disapa Cak Hasan.

Cak Hasan mengingatkan kepada para lulusan bahwa menjadi sarjana bukan hanya gelar yang tertulis di lembar ijazah, tetapi di dalamnya melekat sebuah tanggung jawab moral yaitu mengamalkan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kompetensi untuk kemaslahatan sosial.

Oleh karena itu, Unesa layak mendapat julukan Kampus “Rumah Para Juara”. Pasalnya, disetiap pengukuhan selalu melahirkan banyak wisudawan terbaik dan berprestasi.

Unesa juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada lulusan terbaik periode 115 tahun 2025 berupa tabungan pendidikan atas kerja sama Unesa dan Bank BTN. Selain itu, juga mendapatkan beasiswa lanjut studi di Unesa.

Menariknya, diantara wisudawan terbaik ada salah satu wisudawan Disabilitas Tuli yang menjadi perhatian yaitu Salma Shafiyyah (23) wisudawan S1 Prodi Pendidikan Tata Rias UNESA dengan IPK 3,69.

Meskipun memiliki keterbatasan, gadis yang akrab disapa Salma ini pantang menyerah untuk terus belajar dan meraih mimpi agar bisa menjadi penata rias profesional yang handal. Serta, untuk membuktikan diri kepada dunia bahwa seorang disabilitas juga bisa menjadi orang hebat.

Baca Juga  Kemendikdasmen Wujudkan Pendidikan Inklusif Ramah Anak Down Syndrome

“Aku ingin bisa hadir memberikan manfaat tidak saja bagi sesama penyandang disabilitas tapi juga masyarakat luas. Agar dunia mengetahui, disabilitas juga bisa berprestasi dan menjadi orang hebat,” terang Salma yang didampingi Juru Bicara Isyarat (JBI) Unesa bernama Sherlita Restu wisudawan S1 Pendidikan Tata Rias.

Hal senada juga disampaikan Desy Ramadhani Maghfiroh Ayu Putri (24) wisudawan S1 Prodi Desain Komunikasi Visual Unesa yang meraih IPK 3,43. Meskipun penyandang disabilitas tuli, gadis yang akrab disapa Fira ini sudah melalang buana dan aktif di dunia modelling.

“Aku bangga dan senang akhirnya bisa lulus menjadi seorang sarjana. Hal ini sebagai pembuktian bahwa seorang disabilitas juga bisa berprestasi. Asalkan tetap semangat dan berjuang pantang menyerah agar bisa menggapai mimpi mimpi,” ungkap Fira.

Kedepan, Fira akan bekerja di perusahaan besar yang sesuai bidangnya. Namun, tetap ingin bisa membagi waktu untuk menjalankan usaha kelas khusus modelling disabilitas “FDM Management” yang sudah dibangun sejak lama sebagai wadah bagi teman teman disabilitas berkarya dan menumbuhkan kepercayaan diri. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Tulus
  • Penerbit : Rizal IT

You may also like...