SMCC Unesa Berikan Trauma Healing Kepada Keluarga Korban Ambruk Ponpes Al Khoziny

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka membantu meringankan beban psikologis yang dirasakan keluarga korban pasca-kejadian ambruknya musala Pondok Pesantren Al-Khoziny Buduran, Sidoarjo, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan kegiatan konseling dan trauma healing.

Melalui Subdirektorat Mitigasi Crisis Center (SMCC), Unesa memberikan pendampingan yang dilaksanakan hingga penutupan posko tersebut menyasar warga yang terdampak, terutama anak-anak.

Kepala SMCC Unesa, Wiryo Nuryono mengatakan bahwa, program konseling dan trauma healing untuk keluarga korban ini diharapkan bisa memberikan ketenangan dan kuat secara mental.

“Seperti kita tahu, kejadian seperti ini sangat berdampak pada kondisi psikologis korban dan keluarga besar, bahkan warga sekitar, termasuk anak-anak. Ada semacam trauma yang muncul, itu yang kita dampingi dan meminimalisir trauma melalui pendekatan psikologi,” kata Wiryo, Jumat, (03/10/25).

Dosen Fakultas Psikologi (FPI) Unesa itu, trauma healing yang diberikan kepada anak-anak yaitu berupa pendekatan permainan sederhana seperti menggambar, stik berwarna, hingga aktivitas menghibur sesuai keinginan anak-anak.

Sementara untuk orang dewasa diberikan pendampingan psikologis untuk membantu individu memproses pengalaman traumatis, menstabilkan kondisi emosional, dan bisa kembali menjalani kehidupan sehari-hari.

“Kami menggunakan berbagai metode psikologi untuk mengubah cara ingatan traumatis disimpan dan dirasakan korban, sehingga mengurangi penderitaan emosionalnya,” ungkapnya.

Sebagai tambahan, SMCC menjalani aksi kemanusiaan tersebut dengan tim yang terdiri dari dosen, psikolog, hingga mahasiswa. Dimana, tim dilepas Wakil Rektor II Bachtiar Syaiful Bachri dan Direktur PPIS Mutimmatul Faidah pada Kamis, (02/10/25). (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
    Foto : Istimewa
    Penerbit : Rizal IT
Baca Juga  Kelas Bermain “Bumi & Anak”, Tempat Menggali Potensi Tumbuh Kembang Anak

You may also like...