‘SWEET’ Alat Deteksi Glukosa lewat Air Liur Karya Mahasiswa ITS

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Meningkatnya penderita diabetes di Indonesia mendorong mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk terus berinovasi menciptakan alat yang mampu mendeteksi kadar glukosa non-invasif pada seorang individu.

Sebelumnya, mahasiswa ITS telah mengembangkan alat deteksi glukosa melalui darah. Akan tetapi, metode tersebut dinilai masih kurang efektif dan memiliki beberapa kekurangan.

Kali ini, ketiga mahasiswa ITS angkatan 2023 menggagas Saliva-based Wellness and Efficient Enzymatic Test for Glucose Monitoring (SWEET). Dimna, inovasi tersebut mampu mendeteksi kadar glukosa non-invasif dengan menggunakan air liur.

Ketua Tim SWEET Tazkiya Umama menjelaskan, inovasi SWEET ini sudah mampu mengatasi berbagai kekurangan inovasi sebelumnya sejak November 2024 lalu. Dalam mengembangkan SWEET, timnya mengembangkan alat deteksi tersebut melalui dua proses yaitu proses deteksi berdasarkan reaksi dan validasi melalui aplikasi.

Berkat inovasi SWEET tersebut, Tim Mahasiswa ITS sukses mengharumkan nama Indonesia dan almamater ITS di ajang Thailand Inventor Days 2025 pada 6 Februari 2025 lalu. Tim ITS ini pun berhasil dianugerahi medali emas pada konferensi bertajuk Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation, and Technology Exposition.

“Ini sebuah kebanggaan besar bagi kami dapat memberikan kontribusi baru pada dunia medis. Semoga, SWEET dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat mengenai penyakit diabetes melalui deteksi dini,” harap Kiya, Rabu, (12/03/25).

Selain memboyong medali emas, SWEET juga berhasil meraih sertifikat hak cipta atas inovasi dan keterbaruannya tersebut.

Kebanggaan ini menjadi salah satu sumbangsih ITS mendongkrak Sustainable Development Goals (SDGs) 3 mengenai kehidupan yang sehat dan sejahtera.

Awalnya, Kiya dan rekannya menyiapkan kertas biosensor yang dilapisi dengan parafin hidrofobik. Menurut Kiya, parafin hidrofobik ini berperan meningkatkan akurasi dan presisi ketika proses deteksi glukosa.

Baca Juga  Siswa SMP Al Falah Teladani Sifat Nabi Muhammad Lewat Kreatifitas dan Bakat

Kertas sensor ini juga dilengkapi dengan berbagai zat berbasis enzim yang akan membantu proses deteksi glukosa ketika air liur dituangkan. Beberapa zona dilapisi dengan kitosan, nanopartikel emas, hidrogen peroksida, dan larutan kromofor.

Mahasiswi Departemen Teknologi Kedokteran ITS itu melanjutkan, keempat zat tadi akan memicu reaksi terhadap air liur dan menyebabkan perubahan warna pada kertas sensor.

Usai kertas sensor mengalami perubahan warna, proses selanjutnya ialah mendeteksi tingkat glukosa menggunakan aplikasi SWEET yang telah dirancang tim ini. Kertas sensor dipindai menggunakan kamera gawai untuk mendeteksi tingkat glukosanya.

Berdasarkan hasil pengujian, menurut Kiya, SWEET berhasil mendeteksi tingkat glukosa dengan cepat selama tiga hingga lima menit. Tak hanya itu, aplikasi tersebut dapat memberikan rekomendasi berdasarkan tingkat glukosa yang diidentifikasi. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Rizal IT

You may also like...