
Tekan Kasus Penularan HIV Pada Bayi, Geliat Unair Lakukan Penguatan Terhadap “KOPI”
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka menekan terjadinya kasus penularan penyakit Human Immunodeficiency Virus (HIV), Hepatitis B dan Sifilis dari ibu ke anak di Jawa Timur, Geliat Airlangga bersama Unicef Indonesia lakukan penguatan terhadap Koalisi Organisasi Profesi (KOPI).
Melalui sosialisasi bertema “Penguatan Peran KOPI Dalam Akselerasi Tripel Eliminasi” yang diadakan secara virtual pada Jumat, (25/11/22) Geliat Unair mengajak seluruh organisasi profesi seperti PPNI, IBI, PDUI, IDAI dan POGI se-Indonesia turut berpartisipasi sebagai upaya untuk menyelamatkan generasi masa depan.
Untuk membuat sosialisasi dan diskusi semakin seru dan menarik Geliat Unair menghadirkan moderator dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Ganjar Naili Farihatin Hasanah, S,KM didampingi Dosen FKM Unair, Dr. Rachmat Hargono, dr., MPH.
Sedangkan, untuk narasumber Geliat Unair menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya. Diantaranya, dr. Rizky Pranadyan, SpOG yang memaparkan terkait bagaimana pelaksanaan tripel eliminasi yang seharusnya dilakukan oleh dokter spesialis obgyen.
Narasumber kedua, Dominicus Husada, dr DTM7H., MSc (CTM), SpAK yang menyampaikam terkait bagaimana tatalaksana bayi dari ibu yang mengidap HIV/Hepatitis yang seharusnya dilakukan oleh dokter spesialis anak.
Dan narasumber ketiga, Dr. Dr. Afif Nurul Hidayati, SpKK(K) menjelaskan tentang bagaimana tatalaksana sfilis pada ibu dan anak yang seharusnya dilakukan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.
Menurut dr Afif Nurul Hidayati dari Departemen Dermatologi dan Venereologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga FK Unair Surabaya ini bahwa, tenaga kesehatan bisa mengkondisikan terapi yang tepat bagi pasien.
“Evaluasinya setelah terapi itu seperti apa, kemudian ini di terapi seperti apa terapi laten dini atau lanjut, baru kita anamnesis, kira-kira penularannya kapan, terjadi dalam satu tahun atau lebih dari 1 tahun. Tapi kadang orang itu, tidak tahu perilaku faktor resikonya kapan, kalau memang punya pasangan baru itu diterapi sebagai sifilis lanjut,” tutur dr Afif.
Sedangkan, tujuan akselerasi eliminasi pada sifilis, selain untuk mencegah penularan sifilis dari ibu ke anak, juga meningkatkan kelangsungan dan kualitas hidup ibu Sifilis dan anak dengan Sifilis.
Sementara itu, Triple Eliminasi adalah program upaya untuk mengeliminasi infeksi HIV/AIDS, Sifilis dan Hepatitis B menular langsung dari ibu ke anak yang terintegrasi langsung dalam program kesehatan ibu dan anak.
Berikut langkah langkah dalam mengeliminasi HIV, sifilis dan hepatitis B. Pertama, Eliminasi HIV dimulai dari Tes ibu, obati ibu dan beri prevensi/ARV pada neonatus. Kemudian tes bayinya. Langkah kedua, Eliminasi Sifilis dilakukan Tes ibu, obati ibu dan beri penisilin pada neonatus lalu tes neonatus. Dan langkah ketiga, Eliminasi pada Hepatitis B dilakukan Tes ibu lalu beri vaksin Hepatitis B aktif dan pasif pada neonatus – lalu tes bayi. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito