Tingkatkan Perekonomian, FTP UKWMS Berdayakan Masyarakat Melalui Pembuatan Yoghurt dan Keju
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Tingkatkan perekonomian daerah, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (FTP UKWMS) berdayakan masyarakat untuk membuat yoghurt dan kerju secara mandiri.
Dekan FTP UKWMS, Dr. Ignatius Srianta, STP., MP mengatakan bahwa, yoghurt dan keju merupakan makanan berbahan dasar susu ini sangat yang popular dan disukai semua kalangan terutama anak-anak.
“Selain rasanya yang enak, yoghurt dan keju memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Diantaranya menyehatkan sistem pencernaan melalui keberadaan bakteri baik, menyumbangkan zat gizi protein, lemak, dan berbagai vitamin dan mineral yang bermanfaat bagi metabolisme tubuh,” kata Dr. Ignatius saat menggelar pelatihan produksi yoghurt, keju, dan manajemen usaha yang diikuti oleh 45 peserta pada Minggu, (18/12/22).
Meskipun yoghurt dan keju banyak beredar di masyarakat, lanjut Dr. Ignatius, namun kedua produk ini hanya diproduksi oleh perusahaan berskala besar. Hal ini karena dalam pembuatannya membutuhkan proses fermentasi khusus, dan bakteri serta enzim yang menjadi starter tidak banyak diketahui oleh masyarakat.
“Mengingat manfaat kedua produk dan peluang pasar yang terbuka, masyarakat terutama petani susu dapat belajar pembuatan yoghurt dan keju sebagai diversifikasi olahan produk susu segarnya,” terangnya.
Melihat peluang tersebut, FTP UKWMS bekerja sama dengan Fakultas Teknik UKWMS menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan yoghurt dan keju bagi petani susu binaan Gubug Lazaris dan masyarakat umum.
Gubug Lazaris sebagai mitra kegiatan, merupakan sebuah komunitas Agroekologi pertanian organik yang berlokasi di di Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Gubug Lazaris ini dikelola oleh romo-romo kongregasi CM. Sebagai sebuah komunitas, Gubug Lazaris memberdayakan masyarakat untuk mengolah tanaman secara organik, termasuk di dalamnya adalah peternakan sapi perah penghasil susu.
Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dari pemerintah, melalui Kemenristekdikti dengan skema Program Kemandirian Masyarakat (PKM) untuk tahun anggaran 2022 berdurasi dua minggu.
Selain itu, FTP UKWMS turut menggandeng Pusat Unggulan Inovasi (PUI) Probiotik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Tujuannya untuk memberikan penguatan kepada masyarakat dalam usaha pembuatan produk. Masyarakat mendapatkan pelatihan pemilihan starter yoghurt, tahapan proses pengolahan, dan proses penyimpanan yang baik dari produk yoghurt.
“Untuk produk keju, mitra dilatih untuk mengenal proses pembuatan dan tahapan krusial untuk menghasilkan keju yang berkualitas baik. Sebagai tambahan, untuk masyarakat yang telah ataupun akan memiliki usaha, juga diberikan pelatihan manajemen usaha sederhana untuk tingkatan UMKM,” pungkas Dr. Ignatius. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito