Malang Autism Center Komitmen Lakukan Pendampingan Terhadap Anak Autism

MALANG_WARTAINDONESIA.coMalang Autism Center (MAC) terus buktikan komitmnnya dalam mendampingi kemajuan anak-anak dengan spektrum autism. Tidak hanya dalam hal kreatifitas tapi juga tumbuh kembang.

Komitmen Malang Autism Center tersebut dibuktikan dengan kemajuan positif anak-anak dengan spektrum autism. Salah satunya adalah Ageno autism berusia 10 tahun yang mengalami ADHD atau gangguan kurang focus.

Alfu salah satu Terapis Malang Autism Center menceritakan pengalamannya mendampingi Ageno selama terapi. Dimana, Ageno kini menunjukkan perkembangan signifikan setelah menjalani terapi secara rutin.

“Selama terapi, Ageno yang mengalami ADHD ini mengalami peningkatan positif. Dimana, terapi yang dilakukan ini bertujuan membantu menguatkan motorik kasar, otot, dan saraf anak,” kata Alfu, Minggu, (19/10/25).

Menurut Alfu, latihan fisioterapi penting untuk membantu anak autism khususnya yang mengalami ADHD seperti Ageno agar lebih stabil dalam gerak dan konsentrasi. Sedangkan, untuk lamanya terapi sangat bergantung pada komitmen orang tua.

Alfu yang sudah bergabung di MAC sejak 2022 itu menambahkan, untuk proses terapi sendiri tergantung keinginan orang tuanya. Ada yang ingin anaknya bisa bicara, ada juga yang ingin anaknya lepas dari gadget.

“Untuk itu kami sesuaikan dengan tujuan para orang tua. Sehingga, prosesnya bisa sesuai harapan,” terangnya.

Ia juga mencontohkan anak lain bernama Bima, yang menjalani terapi untuk mengurangi kecanduan bermain game. Sedangkan game sebenarnya bisa membantu menstimulus motorik anak, tapi kalau screen timenya terlalu tinggi, malah bisa mengganggu fokusnya pada hal lain.

Sedangkan untuk Ageno sendiri, hasil terapi mulai terlihat sejak 2024. Menurut Alfu, dulu Ageno tidak bisa bicara sama sekali. Sekarang sudah mulai lancar, sudah banyak bicara dan lebih jelas.

Ia menekankan bahwa indikator keberhasilan terapi bukan dari lamanya waktu, tetapi dari konsistensi dan ketepatan metode penanganannya. Namun, tantangan tetap ada. Alfu menyebut, tantrum menjadi salah satu kesulitan yang sering dihadapi para terapis.

Baca Juga  Metatherapy Inovasi Mahasiswa ITS Berikan Kemudahan Pasien Menjalankan Terapi

“Kalau sedang tantrum, dia kadang memukul kepala sendiri atau menggigit. Tapi itu hal yang wajar, karena mereka mengekspresikan emosi dengan cara berbeda. Meski begitu, untuk Ageno sendiri menunjukkan perilaku unik yang membuatnya istimewa,” tandasnya.

Hebatnya lagi, meskipun Ageno belum tahu hari atau tanggal, tapi selalu tahu kapan waktunya pulang. Biasanya dijemput eayngnya sebulan sekali, dan dia bisa tahu waktunya sendiri.

CEO Malang Autism Center Muhammad Cahyadi, membenarkan bahwa setiap anak di MAC mendapatkan pendampingan menyeluruh yang berfokus pada pembenahan perilaku dan keterampilan dasar hidup (basic life skill).

“Semua anak yang kami terima umumnya bermasalah di basic life skill. Biasanya tiga bulan sebelum anak keluar dari MAC, orang tua harus memberitahukannya terlebih dahulu. Rentang tiga bulan itu kita pakai untuk mempersiapkan atau melatih terapis yang akan mendampingi Alumni MAC di rumah,” ungkap Cahyadi.

Hal itu dilakukan agar hasil terapi di MAC bisa diterapkan juga di rumah, agar anak yang mengalami autism setelah keluar dari MAC tidak kembali lagi. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Rizal IT

You may also like...