Yayasan VEL Ajak Warga Surabaya Bersama Sama Peduli Kelola Sampah
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dengan tidak membuang limbah sampah sembarangan dan minimnya edukasi pengelolaan sampah menjadi permasalahan serius di Indonesia. Termasuk Kota Surabaya.
Melihat kondisi tersebut, yayasan Veritas Edukasi Lingkungan (VEL) hadir untuk memberikan solusi dengan meningkatkan kesadaran terhadap pencemaran lingkungan dan mendidik masyarakat tentang pengelolaan sampah.
Project Manager VEL, Clara Ocktarida mengatakan bahwa, program program foundation yang digerakkan ini bersifat inklusif dan disederhanakan untuk semua orang dan gratis. Serta, tersedia secara online.
“VEL memberikan pengetahuan tentang perubahan iklim dan solusi Reduce, Reuse dan Recycle (3R) sampah organik dan non-organik,” kata Clara usai melaunching yayasan VEL pada Jumat, (03/11/23) di Surabaya.
Menurut Clara, VEL menyediakan pendidikan lingkungan hidup secara digital bagi semua orang untuk memenuhi kekurangan pendidikan lingkungan hidup di masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, VEL secara rutin dan strategis menjalankan beberapa program pendidikan dan amal.
“Yayasan ini kini sedang mencari pendanaan dan mitra strategis untuk meningkatkan dan memetakan program-program tersebut,” terangnya.
Bersama Benedict Wermter selaku Direktur VEL, Clara menyebut VEL bersama dengan perusahaan pengelolaan sampah Indonesia Recovered Indonesia (Reco) mengusung misi “Membuat Indonesia Bersih Kembali”.
Benedict yang berasal dari Jerman adalah pembawa acara platform pelaporan iklim @bulesampah di media sosial. Reco mendaur ulang plastik yang sulit didaur ulang dengan fokus pada wilayah pesisir dan daratan terpencil dimana pengelolaan limbah hampir tidak ada.
Selain berhasil menjadi host @bulesampah dengan rata-rata jangkauan mencapai sekitar satu juta akun per bulan, program VEL mencakup memberikan e-learning untuk masyarakat tentang konsumsi dan pembuangan plastik yang saat ini dikembangkan oleh tim VEL.
Platform e-learning ini bertujuan untuk menjangkau 100.000 pengguna pada akhir tahun depan. Selain itu, VEL sedang menyiapkan program pendidikan masyarakat pesisir di sekolah-sekolah di Moluccas serta program donasi surplus pangan.
Ketua VEL dan CEO Reco, Alex Chandra menambahkan, membuat Indonesia bersih kembali membutuhkan waktu satu generasi lagi untuk menyelesaikannya. Selain membutuhkan infrastruktur yang baik, juga harus memastikan bahwa generasi ini tidak akan mewarisi kebiasaan konsumsi dan pembuangan yang buruk dari generasi sebelumnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro berharap dengan adanya platform ini dapat langsung menyentuh masyarakat. Mengenai edukasi di masyarakat Surabaya sudah melakukan dari jauh-jauh hari.
“Dari kita jalani ini sudah optimal apa belum, kemudian sampai berapa yang berkurang belum ada evaluasi yang baik,” tandas Agus.
Menurut Agus, dari 600 bank sampah itu hanya paling tidak ada 2 sampai 3 ton setiap hari. Dari masalah inilah nanti akan dikolaborasikan antara Pemkot Surabaya dan VEL untuk mem-blow up kemudian meningkatkan pengurangan sampah di level masyarakat. Karena 60 persen sampah Kota Surabaya itu berasal dari rumah tangga. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito