Sesjen Kemendikburistek Sebut Pentingnya Penerapan Nilai Integritas
JAKARTA_WARTAINDONESIA.co – Sekretaris Jenderal (Sesjen), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti tegaskan penerapan prinsip integritas sebagai salah satu prioritas yang wajib dimiliki para pejabat di lingkungan kementerian.
Hal ini disampaikan Suharti ketika memberi sambutan dalam pelantikan satu orang pemimpin perguruan tinggi negeri, satu orang pejabat fungsional widyaprada ahli madya, satu orang pejabat administrator, dan lima orang pejabat pengawas, pada Rabu, (18/01/23) di Kantor Kemendikbudristek Jakarta.
“Pelaksanaan kebijakan kita tidak akan berdampak maksimal jika tidak didukung oleh semua jajaran yang memegang prinsip integritas, kreatif dan inovatif, inisiatif, pembelajar, menjunjung meritrokrasi, terlibat aktif, dan tanpa pamrih,” tutur Suharti.
“Kami perlu menekankan secara khusus terkait pentingnya menjaga integritas yang ditulis paling atas. Pesan ini untuk semua pejabat namun kami memberikan penekanan lebih pada Rektor Universitas Lampung (Unila) yang dilantik untuk lebih memperhatikan prinsip ini,” tegasnya.
Menurut Suharti, membutuhkan komitmen serta keberanian untuk mengembalikan marwah Unila yang ternodai karena kasus korupsi yang terjadi dan saat ini sedang dalam proses persidangan.
“Praktik-praktik yang tidak benar harus dihentikan. Seluruh pimpinan, seluruh jajaran, dalam satu barisan harus memegang prinsip yang sama,” terangnya.
Sementara kepada para pejabat fungsional, administrator, dan pengawas yang dilantik, proses mutasi dan rotasi menurut Sesjen Suharti adalah hal yang lazim dalam organisasi untuk meningkatkan kinerja organisasi.
“Beradaptasilah dan ambillah peran profesional sebagai katalisator pelaksanaan program kerja kementerian yang merupakan tugas dan fungsi dari jabatan Saudara,” pesannya.
Pekerjaan rumah bagi Kemendikbudristek masih besar. Ia mengajak seluruh pimpinan melakukan perannya dengan sebaik-baiknya.
Kemendikbudristek dalam rutinitas birokrasinya mendukung visi dan misi Presiden untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebinekaan global.
Untuk itu, transformasi yang dilakukan dalam tiga tahun terakhir untuk memastikan tujuan-tujuan yang ditetapkan.
Kesuksesan implementasi kebijakan Merdeka Belajar yang diterapkan melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan, tidak hanya membutuhkan dukungan anggaran, namun juga sumber daya lainnya termasuk gotong royong dan berkolaborasi antarpegawai maupun dengan pihak-pihak lain di luar kementerian. (*)
- Pewarta : Angga/Tulus
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito