
Komunitas Kyai Tuk Songo Sajikan Pentas Tari “Pengabdian”
MAGELANG_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka melatih dan mengenalkan kembali seni gamelan dan tari tradisional sebagai bagian dari pelestarian budaya kepada generasi muda, Komunitas Kyai Tuk Songo menggelar pertunjukan pentas tari bertajuk “Pengabdian”.
Pertunjukan pentas tari yang diadakan pada Sabtu, (21/06/25) di Lapangan Kwarasan, Cacaban, Magelang Tengah ini menampilkan berbagai kesenian tradisional dari komunitas kesenian lokal seperti Sekar Melati Rinonce, Turonggo Saputro Budoyo hingga Laskar Abinawa.
Ketua Komunitas Kyai Tuk Songo, Inung Nugroho menjelaskan bahwa, drama tari “Pengabdian” ini diangkat dari kisah lokal tentang sosok Kyai Tuk Songo, tokoh religius dan pejuang yang hidup pada masa Pangeran Diponegoro.
“Drama tersebut mengangkat sisi perjuangan spiritual sekaligus kisah cinta yang mengiringi kehidupan sang tokoh. Dimana, cerita dituturkan dalam bentuk tari kolosal yang menggambarkan dua sisi pengabdian tokoh utama tersebut,” kata Inung.
Untuk membuat suasana semakin seu, lanjut Inumg, berbagai pertunjukkan seperti Tari Soreng, Topeng Ireng dan Kuda Lumping oleh remaja putri ditampilkan. Sehingga, mampu memukau ratusan penonton yang hadir.
“Kami menggali kisah Kyai Tuk Songo dari sejumlah narasumber asli warga Cacaban, lalu kami visualisasikan dalam bentuk pertunjukan drama tari,” terangnya.
Menurut Inung, judul *Pengabdian* dipilih karena merepresentasikan dua sisi perjuangan hidup Kyai Tuk Songo, yakni dalam pengabdiannya kepada bangsa dan kepada cintanya. Dalam cerita yang digali, terdapat kisah cinta antara Kyai Tuk Songo dan Nyai Gemuling yang memperkaya narasi drama tari.
Sedangkan, Komunitas Kyai Tuk Songo terbentuk dari keresahan para seniman yang belum memiliki wadah seni terpadu. Sejak 2016, para seniman Cacaban berinisiatif membentuk kelompok seni dengan mengambil nama tokoh lokal sebagai identitas. Nama Kyai Tuk Songo sendiri berasal dari sosok Kyai Abdul Salam alias Jumadi yang dikenal sebagai tokoh penyebar Islam di tanah Perdikan.
Pementasan drama tari ini juga digelar bertepatan dengan bulan Dzulhijjah dalam kalender Jawa, yang merupakan bulan haul Kyai Tuk Songo. Pertunjukan berlangsung lancar dan mendapat sambutan hangat dari warga Cacaban dan sekitarnya. (*)
- Pewarta : Diwan Ndut
- Foto : Diwan
- Penerbit : Rizal IT