
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Bahasa Inggris, Tim PKM UNESA Lakukan Pendampingan
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pendidikan Bahasa Inggris di tingkat SMP, Tim Program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) S1 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mengadakan kegiatan Workshop dan Pendampingan Penyusunan Modul Ajar Bermuatan Deep Learning.
Workshop yang diadakan pada Rabu, (02/07/25) lalu di gedung T4 Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNESA ini dihadiri para guru bahasa inggris anggota MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Bahasa Inggris dari berbagai sekolah SMP di Surabaya.
Sedangkan, anggota Tim PKM UNESA yang bertugas diantaranya Dr. Wiwiet Eva Savitri, S.Pd. M.Pd. (Koordinator kegiatan mengawal komunikasi antara tim PKM dengan pengurus MGMP); Dr. Ririn Pusparini, S.Pd., M.Pd., (Bertugas memaparkan implementasi deep learning), Prof. Dr. Lies Amin Lestari, MA., M.Pd., (Menjabarkan konsep dasar deep learning) dan Esti Kurniasih, S.Pd., M.Pd. (Menjabarkan implementasi deep learning dalam asesmen pembelajaran).
Dr. Wiwiet Eva Savitri mengatakan bahwa, pendekatan deep learning sangat penting untuk membangun pemahaman mendalam siswa, kemampuan berpikir kritis dan penerapan pengetahuan secara bermakna.
“Dalam workshop, berbagai contoh diberikan untuk mempermudah pemahaman guru-guru tentang cara mengaitkan mata pelajaran Bahasa Inggris dengan mata pelajaran yang lain dan juga kebermanfaatan bahasa Inggris dalam kehidupan murid sehari-hari,” ucap Dr. Wiwiet, Senin, (07/07/25).
Setelah sesi pemaparan tersebut, lanjut Dr. Wiwiet, para guru dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan praktik langsung penyusunan modul ajar. Dimana, para peserta didampingi oleh tim dosen UNESA untuk menyusun rencana pembelajaran (modul ajar) sesuai standar pembelajaran deep learning.
“Setiap kelompok mempresentasikan modul ajar yang telah mereka susun. Setiap paparan kelompok diikuti dengan tanggapan kelompok lain dan menghasilkan diskusi hangat,” terangnya.
Tak berhenti di sesi luring, kegiatan PKM ini juga dilanjutkan dengan pendampingan secara daring. Para guru peserta diberikan waktu untuk menyusun modul ajar mereka secara individu dan mendapatkan bimbingan serta masukan dari tim PKM secara online melalui platform digital dalam rentang waktu 2 minggu.
“Kami berupaya memberikan ruang bagi guru untuk tidak hanya memahami konsep, tapi juga benar-benar mampu menyusun dan mengimplementasikan modul ajar deep learning yang sesuai dengan konteks murid SMP,” ungkap Dr. Wiwiet.
Perlu diketahui, kegiatan workshop dan pendampingan ini juga sebagai bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.
Tim PKM berharap hasil modul yang disusun dapat betul-betul digunakan oleh para guru di kelas mereka, serta menjadi model pembelajaran yang inovatif dan menantang untuk mendorong kemampuan berpikir siswa yang lebih kritis dan mendalam.
Para guru peserta mengungkapkan apresiasi dan terima kasih. Karena, menuruunya kegiatan ini sangat membantu mereka dalam menyusun modul yang lebih berbobot dan relevan. Serta, pendampingan secara langsung dan personal membuat para guru merasa lebih yakin untuk menerapkan pembelajaran mendalam di kelas. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Rizal IT