Tim PKM Unesa Berikan Pelatihan Aplikasi BIM Bagi Guru SMK Surabaya

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan yang menyiapkan lulusan untuk mempunyai kemampuan pada jenis pekerjaan tertentu yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Namun, permasalahan yang terjadi adalah masih tingginya tingkat pengangguran terbuka (TPT) lulusan SMK.

Hal tersebut disampaikan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unesa usai melakukan pelatihan aplikasi BIM dengan Software Autodesk Revit dan manajeman proyek pada bulan Mei 2025 lalu bersama guru dari enam SMK.

Tim PKM Unesa terdiri dari Wahyu Dwi Mulyono, Suprapto, dan Gde Agus Yudha Prawira Adistana didukung tim mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Unesa. Sedangkan, peserta PKM adalah guru dari SMK Negeri 2 Surabaya, SMK Negeri 3 Surabaya, SMK Negeri 5 Surabaya, SMK Negeri 7 Surabaya, SMK PGRI 4 Surabaya dan SMK 45 Surabaya.

Melalui dana hibah kompetitif Program Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun 2025, Tim PKM Unesa didukung tim mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Teknik Bangunan Unesa melakukan Pelatihan aplikasi BIM dengan Software Autodesk Revit dan manajeman proyek dengan aplikasi Microsoft Project bagi guru SMK yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Teknologi Konstruksi dan Properti Kota Surabaya.

Wahyu Dwi Mulyono mengatakan bahwa, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam aplikasi BIM dengan Software Autodesk Revit dan manajeman proyek dengan aplikasi Microsoft Project sesuai dengan kurikulum merdeka dan kebutuhan masyarakat industri konstruksi.

“Pendidikan kejuruan menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja. Pendidikan kejuruan sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) atau sustainable development goals (SDG) 2030,” kata Wahyu, Sabtu, (11/10/25) di Surabaya.

Baca Juga  FKH Unair Berikan Pelatihan Budidaya Ternak Sapi Potong di Gresik

Berdasarkan data dari badan pusat statistic (BPS) nasional lulusan SMK per tanggal 18 Juli 2024 menduduki peringkat pertama TPT yaitu sebesar 9,31%. Permasalahan dan tantangan global juga terjadi pada abad ke-21 sebagai abad revolusi industri 4.0, dan 5.0. Pada abad ini terjadi Pandemi Covid-19 yang membuat banyak terjadi perubahan gaya hidup dan pekerjaan.

Menurut Wahyu, perubahan ini memicu timbulnya perubahan bidang keterampilan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. Abad 21 ini menimbulkan kebutuhan akan jenis keterampilan baru yang sebelumya belum ada, serta menghilangkan keterampilan yang sudah tidak relevan lagi.

“Untuk itu, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus beradaptasi dengan adanya perkembangan teknologi dan kebutuhan keterampilan baru di dunia industry,” terangnya.

Salah satu nya di SMK program keahlian Teknologi Konstruksi dan Properti terdapat teknologi baru yang harus dikuasi siswa yaitu Building Information Modeling (BIM) dengan Autodesk Revit dan Microsoft Project untuk manajemen proyek. Tuntutan adanya teknologi baru ini menjadi tantangan bagi guru untuk melakukan update pengetahuan dan keterampilan.

Koordinator MGMP Teknologi Konstruksi dan Properti Kota Surabaya, Joko Sanjoyo, S.T., mengapresiasi dan sangat antusias dengan kegiatan PKM Unesa ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat membantu dan bermanfaat dalam mengembangkan kompetensi guru SMK khususnya guru bidang teknik bangunan. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit ; Rizal IT

You may also like...