
Gandeng Media, OJK Provinsi Jawa Timur Update Literasi Jasa Keuangan 2025
MADIUN_WARTAINDONESIA.co – Sebagai mitra strategis dalam membangun kepercayaan publik terhadap sektor jasa keuangan, OJK Provinsi Jawa Timur terus membangun dan mempererat sinergitas bersama insan media.
Kali ini, OJK Provinsi Jawa Timur kembali mengupdate Literasi Jasa Keuangan (LJK) bersama insan media yang dikemas secara menarik dan menyenangkan bertema “Memperkuat Kemitraan Dengan Insan Media untuk Mendorong Literasi dan Inklusi Keuangan di Jawa Timur” pada Jumat, (17/10/25) malam di Aston Madiun Hotel & Conference Center.
Dalam update LJK, OJK Provinsi Jawa Timur menghadirkan narasumber hebat. Diantaranya, Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Provinsi Jatim, Nasirwan Ilyas, Kepala Direktorat Pengawasan Lembaga Keuangan 2 OJK Provinsi Jatim, Asep Hikayat dan Kepala Divisi Layanan Manajemen Strategis dan Koordinasi Regional OJK Provinsi Jatim Firdaus Aditya Rizqi.

Nasirwan Ilyas memaparkan terkait kinerja perbankan di Jawa Timur. Salah satunya adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang tengah menggenjot proses konsolidasi untuk resmi menjadi bank induk bagi empat Bank Pembangunan Daerah (BPD). Diantaranya Bank NTT, Bank Sultra, Bank Lampung, dan Bank Banten.
“Sesuai target yang ditetapkan OJK dan disepakati direksi Bank Jatim akan dilaksanakan paling lambat Desember 2025. Proses perizinan telah selesai, saat ini sedang berproses. Kami sedang melakukan tahapan yang disebut fit and proper test Bank Jatim sebagai bank induk dari empat BPD,” ucap Nasirwan.
Nasirwan Ilyas juga menegaskan, OJK Provinsi Jawa Timur telah mencatat ada sekitar 33 Bank Perekonomian Rakyat (BPR) yang masih belum memenuhi syarat modal inti BPR minimal Rp6 miliar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 9 BPR dinilai masih belum jelas rencana strategi konsolidasiannya agar BPR tersebut dapat tetap beroperasi sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK (POJK).
Sedangkan, Asep Hikayat memaparkan terkait kinerja Pasar Modal, PPDP dan PVML Jawa Timur. Dimana, dalam kesempatan tersebut, Asep menegaskan kepada sejumlah perusahaan gadai illegal atau yang belum memiliki untuk segera mendapatkan izin dari Kantor OJK Provinsi Jawa Timur.
“Sedikitnya ada delapan perusahaan gadai di Jawa Timur yang sedang dalam proses perizinan. Hal ini diberlakukan agar para nasabah bisa merasa aman dan nyaman saat melakukan gadai,” terang Asep.
Narasumber ketiga, Firdaus Aditya Rizqi memaparkan terkait program literasi dan inklusi keuangan yang telah dilakukan OJK Provinsi Jawa Timur sepanjang tahun 2024 – 2025. Dimana, OJK Provinsi Jawa Timur bersama stakeholder telah melaksanakan 3.037 kegiatan edukasi.
“Selain itu, OJK Provinsi Jawa Timur juga aktif melaksanakan program Hari Indonesia Menabung, Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) dan Laku Pandai,” ungkap Firdaus.
Perlu diketahui juga, dalam waktu dekat, OJK Provinsi Jawa Timur akan ada kegiatan besar yaitu Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Nasional 2025 yang akan diadakan pada 23-26 Oktober 2025 mendatang di Tunjungan Plaza Surabaya. Kedua, Indonesia Islamic Finance Summit (IIFS) 2025 yang akan digelar pada awal bulan Desember 2025 di Jawa Timur. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Rizal IT