Jatim Kontributor Terbesar Kedua Dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Setelah DKI Jakarta
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Jawa Timur menjadi kontributor terbesar kedua dalam pertumbuhna perekonomian Indonesia setelah DKI Jakarta, dengan peran mencapai 14,45 persen.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jawa Timur, Doddy Zulverdi dalam kesempatan acara BBM pada Selasa, (08/08/23) di KPw BI Prov. Jatim.
Menurut Doddy Zulverdi, Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal II-2023. Hingga mencapai 5,24 persen, mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen.
“Pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang tinggi ini didorong oleh konsumsi rumah tangga yang stabil, tingginya aktivitas perjalanan wisatawan. Serta, keberlanjutan investasi di Jawa Timur,” tutur Doddy.
Kinerja perekonomian Jawa Timur pada kuartal II-2023 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,24 persen dalam basis tahunan (year on year / y-on-y). Angka ini mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen. Juga, terdapat akselerasi pertumbuhan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni kuartal I-2023, yang mencapai 4,96 persen.
Data menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Timur mengalami akselerasi pertumbuhan yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 dalam basis perbandingan dengan kuartal sebelumnya (quarter to quarter / qtq) mencapai 2,66 persen.
Di tengah situasi perekonomian global yang melambat dan menurunnya permintaan global, pertumbuhan solid ekonomi Jawa Timur sebesar 5,24 persen menunjukkan kekuatan permintaan domestik.
Hal ini sejalan dengan kinerja positif dalam konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 Jawa Timur didorong oleh kenaikan konsumsi rumah tangga sebesar 5,1 persen (year on year / yoy) yang memberikan kontribusi sebesar 61,23 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur.
“Konsumsi rumah tangga yang tetap stabil didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali, faktor musiman yang cocok dengan bulan Ramadan dan Idul Fitri pada April 2023, serta tingginya aktivitas perjalanan wisatawan dalam negeri di Jawa Timur,” terangnya.
Selain itu, konsumsi pemerintah juga mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan belanja pegawai Aparatur Sipil Negara (THR dan gaji ke-13) serta belanja barang dan jasa yang sesuai dengan momen Hari Raya Idul Fitri.
Investasi di Jawa Timur juga menunjukkan tren yang positif. Pendapatan Bruto Tetap (PMTB) atau investasi meningkat sebesar 6,43 persen (yoy), memberikan kontribusi sebesar 26,44 persen terhadap PDRB Jawa Timur. Perbaikan dalam hal investasi utamanya didorong oleh kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, serta proyek swasta dan proyek daerah yang berlangsung pada tahun 2023.
Tidak hanya itu, sektor perbankan juga menunjukkan kinerja yang positif. Pada Triwulan II-2023, kinerja intermediasi perbankan di Jawa Timur tetap terjaga dengan meningkatnya kredit baik pada korporasi maupun ritel.
Hal ini berkaitan dengan penurunan suku bunga kredit perbankan serta perbaikan risiko kredit pada Triwulan II-2023. Risiko kredit terpantau semakin membaik dan berada di bawah batas ambang (5%).
“Sementara Rasio Moneter Internasional perbankan juga tetap terjaga (rentang RMI 80% – 92%). Seluruh hal ini turut mendukung akselerasi investasi di Jawa Timur,” ungkap Doddy. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito