TPAKD Jatim Fokuskan Pemulihan Ekonomi Daerah Tahun 2021 Pasca Pandemi
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Rapat Pleno Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jawa Timur Semester II Tahun 2020 diselenggarakan untuk mengevaluasi realisasi Program Kerja Tahun 2020 dan mempersiapkan penyusunan Program Kerja Tahun 2021 dalam mendorong percepatan akses keuangan di Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi dalam Rapat Pleno TPAKD yang dibuka secara resmi oleh oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak didamping Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Prov. Jatim, Difi A. Johansyah pada Selasa, 15 Desember 2020 di Surabaya.
Bambang Mukti Riyadi menyampaikan bahwa, di tengah pandemi Covid-19 ini, TPAKD di Jawa Timur tetap merealisasikan Program Kerja Tahun 2020 dengan melaksanakan PETIK Keuangan sebanyak 147 kegiatan.
“Serta, Business Matching dengan realisasi kredit mencapai Rp15,6 miliar dan menjadi Penerima TPAKD Award oleh Kota Malang untuk kategori Kota/Kabupaten dengan inovasi terbaik dalam program kredit/pembiayaan melawan rentenir melalui Program OJIR (Ojo Percoyo Karo Rentenir),” ucao Bambang, Selasa, (15/12/20).
“Dimana, program OJIR yang dimaksudkan agar pelaku usaha mikro dapat terbebas dari rentenir melalui pembiayaan bebas bunga yang merupakan bentuk sinergi TPAKD dengan BAZNAS Kota Malang,” imbuhnya.
Selanjutnya, sesuai arahan Rakornas Tahun 2020 fokus utama TPAKD tahun 2021 adalah akselerasi pembukaan rekening tabungan, pembiayaan yang mudah, cepat dan berbiaya rendah di antaranya melalui digitalisasi produk/layanan keuangan, serta pelaksanaan business matching dengan tema pemulihan ekonomi daerah pasca-pandemi COVID-19.
“Arahan ini juga diperkuat dengan arahan dari Bapak Presiden yang menyampaikan perlunya langkah extraordinary untuk meningkatkan inklusi keuangan antara lain melalui peningkatan literasi keuangan, pendirian kelompok usaha dan penguatan infrastruktur percepatan akses keuangan,” terangnya.
Disampaikan juga oleh Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur bahwa, terdapat tantangan dalam mendorong perluasan akses keuangan pada tahun 2021 antara lain menurunnya daya beli masyarakat sehingga mempengaruhi kinerja sektor riil dan terbatasnya infrastruktur pendukung layanan sektor jasa keuangan yang dapat dilalui dengan memperkuat sinergi antar anggota TPAKD dan stakeholder.
Sedangkan, Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur yang juga selaku Pembina TPAKD Jawa Timur juga menyampaikan bahwa, TPAKD mempunyai peran penting dalam pemulihan perekonomian daerah.
“Diantaranya, mendorong ketersediaan informasi dan layanan mengenai produk dan jasa keuangan yang sesuai dengan kondisi masyarakat dan potensi wilayah setempat serta mendorong penyediaan pendanaan produktif bagi berkembangnya UMKM, usaha rintisan dan sektor prioritas,” pungkas Emil. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito