PT Darmi Bersaudara Optimis Bukukan Laba Bersih Sebesar 708 Juta Tahun 2020
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Setelah perseteruan antara PT Darmi Bersaudara Tbk dan PT Versailles Indomitra Utama terkait dugaan penipuan dapat diselesaikan secara damai, PT Darmi Bersaudara kini tinggal menyelesaikan pembayaran dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) di Pengadilan Niaga PN Surabaya.
PT Darmi Bersaudara berkomitmen akan melunasi utang senilai Rp 550 juta sesuai dengan prosedur pengadilan.
Hal tersebut disampaikan secara tegas oleh Corporate Secretary PT Darmi Bersaudara, Gazali Hasan yang mewakili Direktur Utama, Nanang Sumartono Hadiwidjojo dalam jumpa pers pada Jumat, 18 September 2020 di Darbe Cafe Surabaya.
Gazali Hasan menyampaikan bahwa, PT Darmi Bersaudara optimis bisa kembali bangkit meskipun dalam masa pandemi. Karena, PT Darmi Bersaudara menargetkan bisa mengantongi pendapatan sebesar Rp 57,76 miliar dan laba bersih sebesar Rp 708 juta.
“Perseroan yakin dapat memperbaiki kinerja ekspor bahkan melebihi angka sebelum pandemi. Karena, negara ekspor India merupakan pasar utama Darmi Bersaudara saat ini,” kata Gazali.
“Dan, KAYU akan tetap fokus untuk memenuhi permintaan di pasar India sambil berusaha meningkatkan penjualan melalui kantor perwakilan perseroan di India,” imbuhnya.
Masih menurut penuturan Gazali, adapun gambaran penjualan dalam kontainer, sepanjang Januari-Maret 2020 kayu mengirimkan 172 kontainer. Kemudian, di April-Juni 2020 pengiriman turun signifikan menjadi 40 kontainer karena India mengalami lockdown. Lalu, pada Juli hingga September 2020, KAYU telah mengirim 161 kontainer dan ada rencana pengiriman 53 kontainer hingga akhir bulan ini.
“Sehingga, kalau terealisasi jadi 214 kontainer, naik 24,4%. Kami perkirakan per September 2020 perseroan akan kembali membukukan laba bersih,” terangnya.
Ditempat yang sama, Desandrian Rines Pradana selaku Manager Keuangan, juga menjelaskan, bahwa perlu diketahui semenjak PSBB dicabut pada 8 Juni 2020 lalu, kebijakan pengurangan jumlah tenaga kerja berangsur-angsur mulai pulih. Dalam hal ini KAYU masih belum sepenuhnya mengerahkan tenaga kerja seperti pada saat sebelum periode PSBB.
“Proses pengerjaan order di area workshop masih belum maksimal mengingat pasar ekspor utama di India masih terus memberlakukan protokol lockdown sejak bulan April 2020 terutama di kota-kota besar business hub dan sebagian rural area,” papar Desandrian.
Perseroan memiliki harapan besar dengan adanya perbaikan kinerja ini. Karena, Perseroan telah memperoleh dukungan penuh dari para supplier yang selama 20 tahun terakhir telah menjalin hubungan bisnis yang baik dan kondusif dengan Perseroan.
“Para supplier juga telah menyampaikan kepercayaan penuh dan dukungan mereka kepada Perseroan dalam bentuk komitmen bahan baku setara 400 kontainer untuk dikapalkan di Triwulan IV 2020,” pungkasnya.
Laporan pembukuan ini merupakan wujud pertanggungjawaban aspek keterbukaan informasi manajemen Perseroan kepada otoritas pasar modal, pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyakat pada umumnya. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito