Gedung Flat B-1 Lantai 4 Satkat Koarmada II Dilalap Si Jago Merah
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Warga penghuni gedung Flat B-1 Satkat Koarmada II tiba tiba berteriak histeris sembari lari berhamburan keluar. Ternyata, gedung Flat B-1 mengalami kebakaran hebat pada Rabu, (19/08/20).
Melihat adanya kebakaran, Ketua RT Flat B-1 langsung melaporkan kepada penjagaan Satkat Koarmada II. Dengan sigap, anggota langsung meneruskan ke divisi jaga Denma untuk meminta bantuan mobil pemadam dan tim kesehatan guna melaksanakan pemadaman dan pertolongan korban di Flat B-1.
Tanpa membutuhkan waktu lama, dua Mobil Damkar Denma dan ambulans bergerak menuju Lokasi Flat B-1 untuk pemadaman api. Namun, api yang begitu besar dan asap yang membumbung tinggi belum mampu ditaklukan dengan dua mobil damkar tersebut, sehingga Tim Damkar Denma berkoordinasi dengan Damkar Lantamal V untuk membantu penanggulangan kebakaran.
Kurang dari satu jam, empat mobil damkar Denma Koarmada II dan Lantamal V berhasil memadamkan kebakaran di lantai 4 menggunakan peralatan pemadam dan pipa hidrant yang ada di Flat. Bersamaan dengan kegiatan tersebut, Tim Dinas Kesehatan Koarmada II bergerak ke lokasi untuk mengevakuasi korban akibat luka bakar.
Komandan Satuan Kapal Cepat Kolonel Laut (P) Haryo Purnomo sebagai penanggung jawab latihan mengatakan bahwa, kejadian tersebut merupakan simulasi yang dilakukan oleh gabungan Prajurit Satkat, Denma, Diskes, Dempom, Denintel Koarmada II bersama dengan Lantamal V.
“Hal ini bertujuan untuk melatih prajurit, akan perlunya kesigapan dari tiap-tiap satuan terkait, antara tim Pemadam Kebakaran, Tim Kesehatan dan Personil Polisi Militer dalam penanggulangan kebakaran, baik dilingkungan Koarmada II maupun untuk membantu pemerintah provinsi,” ucap Kolonel Laut Haryo melalui rilisnya, Rabu, (19/08/20).
Sementara itu, Kepala Staf Koarmada II, Laksma TNI Teguh Isgunanto yang meninjau langsung latihan tersebut, menghimbau dengan diadakannya latihan ini, para prajurit diharapkan selalu siap dan sigap apabila dibutuhkan untuk menangani bahaya kebakaran. Terutama pada situasi pandemi saat ini yang masih belum turun tingkat eskalasinya, ditambah dengan musim kemarau, maka tingkat suhu udara cenderung meningkat dan hal tersebut dapat dengan mudah menimbulkan terjadinya bahaya kebakaran. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito