
Cintai Lingkungan, Siswa SD Al Falah Belajar di Bank Sampah Pitoe Jambangan
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka meningkatkan kecintaan dan menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, SD Al Falah Surabaya mengajak para siswa siswi kelas 4 untuk berselanjar di Bank Sampah Pitoe secara virtual.
Kunjungan bertema “Tour Study Kontekstual” pada Senin, (18/10/21) ini disiarkan secara live oleh para guru dilokasi Bank Sampah Pitoe yang berada di wilayah Jambangan Surabaya.
Wakil Kesiswaan SD Al Falah Surabaya, Siti Maryam S.Pd menyampaikan bahwa, program Tour Study Kontekstual ini merupakan pembelajaran rutin SD Al Falah Surabaya diluar kelas yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengalaman baru bagi para siswa siswi.
“Sebelumnya, kami mengajak siswa siswi kelas 2 untuk mengunjungi Kampung Lali Gadget di Sidoarjo. Kali ini, giliran siswa kelas 4 yang kita ajak mengenal lebih dekat proses pengolahan sampah di Bank Sampah Jambangan Surabaya,” ucap Maryam, Senin, (18/10/21).
Dalam pembelajaran kali ini, lanjut Ustadjah Maryam, sekolah mengajak siswa siswi untuk lebih peduli dan mencintai lingkungan. Serta, belajar tentang pengolahan sampah. Karena, di Bank Sampah Pitoe ini sampah yang tidak bermanfaat bisa diolah dan dijadikan barang berharga yang memiliki nilai jual.
“Sehingga, melalui kegiatan Tour Study Kontekstual dengan mengunjungi Bank Sampah Pitoe ini diharapkan para siswa semakin peduli dengan lingkungan. Serta, bisa mendapatkan ilmu pengetahuan secara utuh. Mulai dari proses pengumpulan sampah, proses pengolahan hingga pemanfaatannya,” terangnya.
Bank Sampah Pitoe yang eksis sejak tahun 2012 lalu ini merupakan kegiatan unggulan warga Jambangan yang mampu memberikan dampak positif tidak saja bagi warga sekitar tapi juga Kota Surabaya. Sehingga, bisa turut menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan untuk mewujudkan kota yang bersih dan hijau.
“Harapan kami, para siswa bisa menerapakan kegiatan positif ini di rumah juga di sekolah. Sehingga, siswa bisa lebih memahami pentingnya menjaga kebersiahan dan lingkungan. Dan yang paling penting bahwa sampah seperti kertas, botol, gelas, plastik dan lainnya bisa dipilah dan dimanfatkan kembali,” tandasnya.
Para siswa siswi terlihat antusias mengikuti pembelajaran tentang mencintai lingkungan ini. Terbukti, banyak pertanyaan yang dilontarkan kepada para guru terkait sampah apa saja yang bisa dimanfaatkan, dampak apa yang terjadi apabila membuang sampah sembarangan dan bagaimana cara menjadikan sampah bisa menjadi barang yang berguna.
“Kami bersyukur ternyata anak anak begitu antusias mengikuti pembelajaran Study Kontekstual. Semoga, melalui pembelajaran seperti ini bisa menjadikan siswa siswi SD Al Falah Surabaya berakhlak mulia dan berprestasi,” pungkas Ustadjah Maryam. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito