
Festival Holi Ajarkan Siswa SNA Nilai Kebajikan
SIDOARJO_WARTAINDONESIA.co – Sebagai sekolah bertaraf internasional Singapore National Academy (SNA) selalu mendukung segala kegiatan positif yang dilakukan oleh para siswa. Termasuk, merayakan festival dari berbagai daerah maupun negara.
Kali ini, para siswa SNA yang berkebangsaan India merayakan Festival Holi pada Jumat, 13 Maret 2020 di SNA Main Campus, Pepelegi, Sidoarjo.
Vaibhavi Namdeo, selaku koordinator kegiatan Festival Holi mengatakan bahwa, Festival tertua budaya Hindu ini dirayakan dengan beragam kegiatan kebudayaan diantaranya presentasi sejarah festival, permainan, kuis, dan tentu puncaknya adalah bermain dengan serbuk warna-warni.
“Acara dimulai dengan kegiatan meditasi. Seluruh siswa India dari kelas PG-TK, SD hingga SMP & SMA berpartisipasi dalam kegiatan ini bersama dengan orang tua masing-masing,” kata Vaibhavi disela sela acara, Jumat, (13/03/20).
“Kami berharap anak-anak belajar nilai-nilai kebajikan dari perayaan ini dan mengenal sungguh akar kebudayaan India meskipun mereka tinggal di Indonesia,” sambungnya.
Tidak hanya selebrasi, para siswa juga diajak merefleksikan kembali akar dan makna peringatan Festival Holi.
Berdasarkan kisah sejarahnya, perayaan Holi dimulai malam sebelumnya ketika api unggun dinyalakan untuk membersihkan hawa roh jahat dan untuk merayakan kematian iblis jahat, bernama Holika. Holika sendiri merupakan adik dari raja Iblis, Hiranyakashipu.
Hiranyakashipu memiliki seorang putra bernama Prahalad. Putranya ini adalah pemuja Dewa Wisnu, pelindung alam semesta. Tapi ayahnya menganggap dirinya Tuhan dan memerintahkan untuk menghentikan Prahalad mengabdi pada Dewa Wisnu. Tetapi Prahalad tidak mematuhi dan terus melantunkan doa atas nama Tuhan. Tindakan Prahalad membuat sang ayah geram dan dianggap sebagai tindakan pengkhianatan. Maka Hiranyakashipu bersama Holika merencanakan pembunuhan Prahalad.
Holika membawa Prahalad dalam pangkuannya dan kemudian membawanya ke perapian. Holika sendiri tidak akan terluka karena ia membawa kain yang akan melindunginya dari jilat api.
Tetapi, rencana tersebut gagal karena Prahalad diselamatkan oleh Dewa Wisnu atas pengabdian dan kesetiaannya. Holika terbakar menjadi abu. Dewa Wishnu kemudian membunuh Hiranyakashipu dan Prahalad pun mengambil alih tampuk mahkota.
“Jadi, festival Holi ini menandai festival kemenangan kebaikan atas kejahatan,” terangnya. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Potograper : Istimewa
- Penerbit : Dwito