Tim Pengmas FKH UWKS Lakukan Diagnosa Jantung Pada Kucing dan Anjing

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Program kerja Pengabdian Masyarakat (Pengmas) merupakan bagian dari tugas akhir mahasiswa maupun dosen dengan berinteraksi langsung ke masyarakat untuk membantu dalam beberapa aktifitas tanpa mengharapkan imbalan. Dimana FKH UWKS Lakukan Diagnosa Jantung Pada Kucing.

Hal ini pula yang dilaksanakan oleh Tim Pengmas Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dan Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) WEKA dengan melakukan pengecekan kesehatan pada hewan peliharaan kucing dan anjing.

FKH UWKS Lakukan Diagnosa Jantung Pada Kucing. Tim Pengmas FKH UWKS yang terdiri dari Ketua Tim drh. Kurnia dibantu Tim Pengmas drh. Intan, drh. Hana, drh. Palestin, drh. Rahmen, drh. Desty dan drh. Dian ini telah melaksanakan tugas Pengmas di Surabaya dengan baik pada bulan Februari 2024 lalu.

Ketua Tim Pengmas drh. Kurnia mengatakan bahwa, pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit jantung pada anjing dan kucing menggunakan metode Ultrasonografi (USG) dan Elekrokardiografi (EKG).

“Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kesadaran akan pentingnya kesehatan jantung hewan peliharaan,” kata drh. Kurnia, Senin, (30/12/24) di Surabaya.

Menurut drh. Kurnia, jantung adalah organ vital dalam metabolisme tubuh, termasuk sirkulasi darah. Untuk itu, pada pelaksanaan pengabdian selama dua hari pada bulan Februari 2024 lalu diawali dengan pendataan hewan yang memiliki masalah jantung, diikuti oleh pemeriksaan umum (temperatur, pulsus, respirasi) dan CRT pada gusi.

Setelah itu, rambut pada area abdomen dicukur untuk mempermudah proses USG dan pemasangan EKG. Echocardiografi dilakukan pada anjing AA dan kucing Snowy dalam posisi Left Apical View (LAP view) untuk melihat lima ruang jantung: Atrium Kanan, Atrium Kiri, Ventrikel Kanan, Ventrikel Kiri, dan Aorta.

Baca Juga  Gandeng Dinkes Kabupaten Kediri, Program Pengmas UNAIR Fokuskan Penurunan AKI dan AKB

Sedangkan pada kucing, sonogram Left Apical View (LAP view) menunjukkan katup mitral kiri tertutup sempurna dan katup aorta terbuka. Hasil echocardiografi menunjukkan tidak terjadi abnormalitas pada jantung Anjing AA dan Kucing Snowy.

Pencitraan sonografi jantung pada hewan bertujuan untuk mengetahui kelainan jantung sejak dini pada anjing dan kucing terutama pada pasien Geriatric (tua), pasien dengan struktur anatomi moncong pendek (brachycephalic), exercise intolarence, obesitas, ataupun anorexia. Elektrocardiografi adalah standar untuk mendeteksi kelainan ritme jantung hewan.

“Penyakit jantung sering fatal dan menjadi silent killer karena kurangnya perhatian pemilik serta keterbatasan alat dan dokter hewan yang kompeten,” terangnya.

Dalam Pengmas kali ini, Tim FKH UWKS dan RSHP WEKA telah melakukan edukasi melalui workshop dan penelitian terhadap 6 ekor anjing dan 6 ekor kucing yang berusia diatas 10 tahun milik warga Surabaya. Salah satunya anjing jenis golden NN.

Melalui Pengmas ini, Tim FKH UWKS juga menghimbau kepada para pet lover baik anjing dan kucing agar lebih aware dengan penyakit jantung terutama pada hewan tua. Bahkan pada hewan muda untuk sering mendeteksi dini penyakit jantung yang masih jarang dilakukan.

“Sehingga, dengan rutinnya dilakukan deteksi dini terhadap hewan kesayangan mampu menekan kematian mendadak pada hewan kesayangan,” ungkap drh. Kurnia. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Rizal IT

You may also like...