Guru Besar UNESA Prof. Gigih : Pelatih Memerlukan Kecerdasan Akademis
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Seorang pelatih memerlukan kecerdasan akademis sebagai penunjang keahlian yang sudah dimiliki. Agar, bisa memberikan edukasi kepada anak anak Indonesia bahwa atlit juga memiliki masa depan yang cerah.
Hal tersebut disampaikan Prof. Dr. Or. Gigih Siantoro, M.Pd. saat pengukuhan 14 Guru Besar (Profesor) Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Minggu, (22/12/24) di Graha Sawunggaling UNESA.
Dosen sekaligus Wakil Dekan Bidang I Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan yang telah dikukuhkan sebagai Guru Besar UNESA ini dalam penelitiannya mengangkat tentang kontribusi terhadap pengembangan proses keilmuan kepelatihan pelatih bola basket yang ada di Jawa Timur terinspirasi dari pengalamannya selama menjadi pelatih basket sejak 2008.
“Sampai saat ini ketika anak anak ditanya apakah mmiliki cita cita mejadi seorang atlit hanya sekian persen yang mau. Termasuk, para orang tua minim yang ingin memiliki anak seorang atlit. Karena, atlit dianggap tidak memiliki masa depan cerah,” ucap Prof. Gigih Siantoro, Minggu, (22/12/24).
Ini salah satu alasan Prof. Dr. Or. Gigih Siantoro melakukan penelitian tentang kontribusi terhadap pengembangan proses keilmuan kepelatihan khususnya pelatih bola basket. Karena, menurutnya, seorang pelatih memiliki peranan penting dalam membangun citra atlit yang memiliki masa depan cerah.
“Semoga kedepannya, melalui pengembangan proses keilmuan kepelatihan ini makin banyak pelatih hebat berkompetensi yang bisa mencetak banyak calon calon atlit baru Indonesia,” tegasnya.
Selain Prof. Dr. Or. Gigih Siantoro, M.Pd. masih ada 13 Guru Besar yang dikukuhkan pada penghujung tahun ini berasal dari berbagai disiplin keilmuan dan fakultas. Ada yang dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB).
Pengukuhan kali ini merupakan yang ketiga untuk tahun 2024. Artinya, sepanjang tahun ini UNESA PTN-BH berhasil mengukuhkan total 34 guru besar. Jumlah tersebut sesuai target dan merupakan bukti keberhasilan program percepatan guru besar yang diterapkan UNESA.
Rektor UNESA, Nurhasan atau Cak Hasan mengatakan bahwa pengukuhan guru besar yang sesuai target ini merupakan kado akhir tahun dan kado dies natalis ke-60 UNESA. Penambahan guru besar ini menjadi motor penggerak riset dan inovasi di kampus ‘rumah para juara.’
“Guru besar menjadi pilar penting bagi kemajuan lembaga. Profesor berperan sebagai cendekiawan dan teladan keilmuan yang memiliki tugas menjaga dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan nilai intelektual bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan Negara,” ungkap Cak Hasan.
Cak Hasan berharap para guru besar bisa memperkuat reputasi keilmuan dan kelembagaan UNESA di level internasional. Selain itu, juga untuk memperkuat kontribusi UNESA melalui riset dan inovasi yang berdampak bagi kemajuan, kemandirian, dan kesejahteraan masyarakat. (*)
- Pewarta : Tulus Widodo
- Foto : Tulus
- Penerbit : Rizal IT