Guru Difabel mendapatkan Penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya 2019
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Sebagai bentuk penghormatan, Universitas Negeri Surabaya (Unesa) memberikan penghargaan kepada beberapa tokoh yang memiliki dedikasi besar dalam dunia pendidikan. Diantaranya, mahasiswa berprestasi baik tingkat nasional dan internasional, tenaga pendidikan dalam penghargaan Dharma Pengabdian, serta penerima penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya Tahun 2019.
Penghargaan tersebut diberikan dalam Rapat Terbuka Senat Universitas Negeri Surabaya “Lustrum ke XI dan Dies Natalis Unesa Ke 55” pada Senin, 23 Desember 2019 di Graha Unesa Lidah Surabaya dengan dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Drs.H.Abdul Halim Iskandar, M.Pd.
Dalam sambutannya, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd., menghimbau kepada universitas khususnya pada Unesa untuk mulai berperan aktif dalam membangun desa, salah satunya melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diharapkan para mahasiswa yang terjun ke masyarakat desa mampu mengidentifikasi masalah yang ada dan memberikan solusi kreatif kepada masyarakat.
“Sehingga para masyarakat desa dapat berkembang semakin maju dalam perekonomian dan pembangunan,” ucap Halim dalam sambutannya, Senin, (23/12/19).
“Lulusan perguruan tinggi harus mempunyai sikap optimistis dalam membangun desa sebagai bentuk sumbangsih generasi muda dalam menggerakkan ekonomi daerah,” sambungnya.
Menurut Halim, universitas memiliki peran besar dalam pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakat. Desa menjadi awal dari pembangunan negara, yang mana peningkatan perekonomian di desa dapat memberikan dampak yang besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dikesempatan yang sama, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes. selaku rektor Unesa juga memberikan himbaukan kepada sivitas akademika, untuk kedepannya Unesa harus bisa meningkatkan kinerjanya, sehingga Unesa bisa memberikan kontribusi yang nyata, khususnya untuk mendukung terwujudnya Desa Surga.
Menariknya, dalam penyerahan anugerah ada sosok hebat yang mendapatkan penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya Tahun 2019 yaitu Untung (49) Guru yang memiliki keterbatasan (Difabel) telah berdedikasi luar biasa untuk dunia pendidikan,
Meskipun memiliki keterbatasan, Untung sudah 26 tahun mendedikasikan diri dalam dunia pendidikan. Sebagai pengajar meski tak memiliki dua tangan, semangat untuk memberikan ilmu kepada para muridnya sangat tinggi. Oleh akrena itu, sudah sepantasnya Unesa memberikan penghargaan Widya Wiyata Dharma Samya Tahun 2019.
Dengan kedua kakinya, Untung mengajar murid muridnya di bidang Agama Islam di dua sekolah yakni MI Miftahul Ulum sejak 1993 dan MTs yang berada di Sumenep, Madura.
Untung juga menghimbau kepada seluruh masyarakat terutama para pengajar untuk tidak mudah menyerah dan ikhlas dalam menjalani tanggung jawab seorang guru meskipun memiliki keterbatasan. Terus berusaha dan berikan yang terbaik demi kemajuan bangsa Indonesia. (Tls)