
Tekan Angka Kematian Ibu dan Bayi, Geliat Unair Ajak Elemen Kesehatan Tingkatkan Pemahaman AMP-SR
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Pemahaman terkait pelaksanaan rekomendasi Audit Maternal Perinatal – Surveilans and Respon (AMP-SR) sangat mempengaruhi angka kematian ibu dan anak.
Pasalnya, penerbitan AMP-SR ini bertujuan untuk mempelajari hal hal yang mengakibatkan dan berkaitan dengan kematian ibu, lahir mati dan kematian bayi baru lahirbaik secara langsung maupun tidak langsung.
Untuk itu, Unair bersama UNICEF Indonesia melalui Geliat Airlangga menggelar kegiatan bertema “Penguatan Pengkajian dan Pelaksanaan Rekomendasi AMPSR” pada Kamis, (17/11/22) di Harris Hotel Gubeng Surabaya.
Sebanyak 110 peserta yang terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan, Tim AMPSR dan Rumah Sakit dari 4 kota yaitu Surabaya, Jember, Bojonegoro dan Jombang mengikuti seminar secara hybrid.
Prof. Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S., selaku Program Focal Point Kerjasama UNAIR-UNICEF Indonesia menjelaskan bahwa, meskipun AMP-SR telah dilaksanakn di Indonesia sejak 1994 namun, dalam pelaksanaannyamasih mengalami banyak kendala terkait ketersediaan tim pengkaji, kompetensi pengkajikualitas pengkajian dan rekomendasi yang dihasilkan serta komitmen untuk menindaklanjuti.
“Oleh karena itu, dengan pengkajian yang komprehensif diharapkan menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Sehingga, dapat menurunkan kejadian kematian ibu, lahir mati dan kematian bayi baru lahir di masa mendatang,” kata Prof. Nyoman.
Sedangkan menurut Perwakilan Unicef Indonesia, Dr. Armunanto menambahkan, dipilihnya empat daerah seperti Surabaya, Jember, Bojonegoro dan Jombang karena termasuk yang berkontribusi angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) tinggi di Jawa Timur pada tahun lalu. Sedangkan tahun ini terjadi penurunan angka kematian ibu dan bayi di wilayah tersebut. Ini menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam melaksanakan program penurunan AKI dan AKB.
dr. Muhamad Ilhamy Setyahadi narasumber ahli bidang AMPSR Jakarta memaparkan bahwa, kasus kematian ibu dan bayi bisa menurun apabila ada kepatuhan dalam mengisi catatan di MPDN dan melaksanakan AMPSR.
“Bukan hanya pada pengkajiannya saja. Perlunya penguatan pengkajian dan pelaksanaan rekomendasi dari AMPSR pula. Serta, pentingnya komitmen para stakeholder untuk menjalankan rekomendasi yang sudah dibuat berdasarkan hasil AMPSR-nya,” tegas dr. Ilhamy.
Geliat Unair berharap, seluruh elemen kesehatan bisa lebih meningkatkan pemahaman terkait AMPSR dengan baik. Serta, berkomitmen untuk menindaklajuti. Agar, angka kematian ibu dan anak bisa terus ditekan. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Tulus
- Penerbit : Dwito