Tim PKM UNESA Ciptakan Mesin Pemisah Kulit Ari Kedelai Otomatis

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Tim PKM UNESA ciptakan mesin pemisah kulit ari kedelai otomatis untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi UMKM tempe di Kabupaten Tulungagung.

Serah terima mesin pemisah kulit ari keledai kering otomatis kepada mitra oleh ketua TIM PKM UNESA berlokasikan di UMKM Tempe Rohmat RT.01/RW.02, Ds. Rejosari, Kec. Gondang, Kab.Tulungaggung.

Perlu diketahui, Kabupaten Tulungagung merupakan daerah yang memiliki potensi produk unggulan olahan kedelai yaitu tempe. Salah satunya UMKM Tempe Rohmat Tulungagung milik Rohmat di Desa Rejosasri, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung.

Ketua PKM-PU, Dr. Ahmad Ajib Ridlwan, S.Pd., M.SEI., menyampaikan bahwa, mesin pemisah kulit ari keledai kering otomatis telah diuji coba dan terbukti bekerja secara efektif dan efisien.

“Dengan digunakannya mesin ini dalam kegiatan produksi di UMKM tempe mitra, maka akan terwujud efektifitas dan efisiensi waktu, tenaga dan biaya produksi,” kata Dr. Ahmad, Senin, (30/12/24) di Surabaya.

Menurut Dr. Ahmad, hal ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan mitra. Sementara untuk permasalahan aspek manajemen ketua PKM_PU dan anggota juga melakukan pelatihan dan pendampingan untuk menyelesaikan permasalaahan aspek manajemen yang mencakup manajemen keuangan, manajemen produksi, dan manajemen pemasaran diilakukan pembenahan manajemen UMKM mitra melalui kegiatan FGD, pelatihan pemasaran digital dan pendampingan dengan pendekatan partisipatif.

“Diharapkan UMKM Tempe mitra dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya, dapat memperluas jangkauan pemasarannya dan dapat mengembangkan UMKM tempe miliknya menjadi UMKM tempe yang maju, tangguh dan mandiri,” terangnya.

Tujuan program ini adalah menyelesaikan masalah pada UMKM melaui hasil analisis situasi dan pembahasan yang sudah disetujui bersama. permasalahan prioritas yang harus segera diatasi meliputi pertama Proses pengupasan kulit ari kedelai dan pemecahan kedelai dimana masih menggunakan alat sederhana dan cara konvensional dengan direbus setengah matang kemudian di injak-injak untuk mengupas kulit ari kedelai, memecah kedelai dan memisahkan kulit ari kedelai melalui proses perambangan.

Baca Juga  Menristek Dorong UNAIR Tingkatkan Ekosistem Riset dan Inovasi

Kedua, Permasalahan prioritas aspek manajemen karena lemahnya manajemen keuangan, manajemen produksi, dan manajemen pemasaran.

Berdasarkan analisis situasi dilapangan, permasalahan prioritas yang dihadapi oleh UMKM Tempe Rohmat secara garis besar ada dua permasalahan prioritas, yaitu permasalahan aspekproduksi dan permasalahan aspek manajemen.

Tim pelaksana PKM-PU dan UMKM mitra telah menyepakati perlunya tim pelaksana PKM-PU melakukan perancangan, pembuatan dan penerapan mesin pemisah kulit ari kedelai kering otomatis dan pembenahan manajemen UMKM mitra melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan dengan pendekatan partisipatif.

Solusi untuk menyelesaikan kedua permasalahan tersebut adalah (1) Perancangan, pembuatan dan penerapan pemisah kulit ari kedelai kering otomatis dengan kapasitas 300kg/jam, (2) Pembenahan Manajemen UMKM Tempe Rohmat.

Pemilik UMKM tempe Rohmat sangat mengapresiasi dan menghargai Tim PKM UNESA atas kerjasama ini yang telah menghibahkan mesin pemisah kulit ari keledai kering otomatis dan pelatihan serta pendampingan dalam pembenahan manajemennya.

“UMKM tempe kami dapat meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi, pelaksanaan manajemen usaha yang lebih baik dan keberlanjutan,” ungkap Rohmat. (*)

  • Pewarta : Tulus Widodo
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Rizal IT

You may also like...