
UNESA Inisiasi Forum Sustainable Smart Transportation
SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Dalam rangka mewujudkan partisipasi aktif forum transportasi Indonesia, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) menginisiasi Seminar Nasional bertema “Sustainable Smart Transportation Menuju Indonesia Emas 2045”.
Seminar Nasional oleh Forum Studi Transportasi antar-Perguruan Tinggi (FSTPT) yang diadakan pada Sabtu, (24/06/23) di UNESA Kampus Lidah Wetan merupakan inisiasi Fakultas Teknik dan Fakultas Vokasi UNESA.
Ketua panitia, Prof. Dr. Erina Rahmadyanti, S.T., M.T., mengatakan bahwa, melalui forum ini diharapkan bisa memantik keterlibatan fakultas dan kampus lain dalam menjawab persoalan transportasi yang demikian komplek.
“Kegiatan ini diikuti 73 prodi, jurusan dan departemen Teknik Sipil serta belasan Fakultas Teknik dan Perguruan Tinggi Teknik hingga berbagai bidang seperti psikologi, perencanaan wilayah kota, perkapalan, arsitektur, mekatronika, nautika, pelabuhan, maritim hingga penerbangan,” ucap Prof. Erina.
Ditempat yang sama, Junaidi Budi Prihanto, S.KM., M.KM., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, Inovasi, Publikasi, dan Pemeringkatan Universitas mengatakan, sustainable merupakan kata kunci untuk mencapai visi Indonesia emas yang berdaulat, maju dan makmur melalui empat pilar di antaranya membangun SDM, penguasaan iptek, ekonomi berkelanjutan dan pemerataan pembangunan.
Melalui forum ini, UNESA menginisiasi adanya klasterisasi tugas sesuai dengan core bisnis perguruan tinggi, asosiasi dan lembaga masing-masing untuk bersinergi dan berkontribusi mempersiapkan Indonesia emas 2045.
“Bagi kami, menyongsong Indonesia emas perlu pembangunan SDM perspektif masa depan menuju Indonesia yang berkualitas, maju, mandiri dan modern serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa,” terang Junaidi.
Menurut Junaidi, UNESA terus berpartisipasi dalam menyiapkan SDM transportasi berkelanjutan melalui prodi S-1 Teknik Sipil dan D-4 Teknologi Rekayasa Transportasi. Inovasi transportasi dengan konsep berkelanjutan ini mencakup aspek keselamatan, terjangkau, aksesibilitas tinggi dan rendah polusi.
“Semuanya ini telah masuk kurikulum MBKM termasuk soal infrastruktur hijau dan pintar untuk mendukung pengembangan transportasi cerdas. Ini diharapkan mampu memberikan kemudahan, kenyamanan, dan solusi praktis bagi masyarakat Indonesia ke depan,” paparnya.
Fokus keterlibatan UNESA, selain pada aspek teknologi berkelanjutan, juga aspek keselamatan manusianya. Karena itu, melalui Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH) dan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), UNESA terlibat program perubahan perilaku dan karakter budaya berlalu lintas untuk menekan angka kecelakaan usia produktif yang mengancam bonus demografi sebagai salah satu kekuatan Indonesia.
Sementara itu, Ir. Abdulhamid Dipopramono, M.Si., yang mewakili Menteri Perhubungan (Menhub) mengapresiasi atas terselenggaranya forum tersebut. Menurutnya, berbagai megatrend dunia sekaligus tantangan belakangan ini mulai dari politik global, lingkungan, situasi pasca-krisis, resesi ekonomi, hingga krisis energi membutuhkan solusi dan inovasi extra-ordinary di semua lini, termasuk transportasi.
Kegiatan ini tentu mendorong tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Berdasar dua acuan tersebut, arah kebijakan mobilitas Indonesia dirancang dalam konsep smart city, green city, dan sustainable city. (*)
- Pewarta : Tulus W
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Dwito