UNESA Sambut Baik Peserta Disabilitas Untuk Mengikuti UTBK

SURABAYA_WARTAINDONESIA.co – Ada yang mencuri perhatian rekan rekan media dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sesi satu di Universitas Negeri Surabaya (UNESA) pada Rabu, (10/05 23).

Pasalnya, dari  855 peserta yang mmengikuti UTBK terdapat 6 peserta disabilitas yang mengikuti tes di ruang khusus, Training Center Kampus Lidah Wetan, Surabaya.

Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Dr. Madlazim, M.Si., mengatakan bahwa, peserta disabilitas yang mengikuti UTBK tersebut merupakan tunanetra. Dimana, ujiannya memang difokuskan di ruangan khusus dengan perlengkapan yang khusus pula.

“Komputer mereka dilengkapi software Non Visual Desktop Access (NVDA). Peserta ini membaca atau memahami soal lewat bantuan alat khusus itu. Selain itu juga ada perlengkapan yang dibutuhkan lainnya,” tutur Prof. Madlazim.

Ditempat yang sama, Direktur Disabilitas UNESA Dr. Wagino, M.Pd., menambahkan, UNESA juga memberikan pelayanan yang khusus untuk peserta disabilitas di antaranya pendamping khusus dari mahasiswa dan dosen Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang membantu mereka ketika datang dan masuk ruangan tes dan dari ruangan tes kembali ke titik penjemputan.

“Selain itu, pengawas  yang bertugas untuk sesi khusus disabilitas itu pun merupakan dosen yang memang memiliki latar belakang Pendidikan Luar Biasa (PLB),” terang Wagino.

Menurut Wagino, tugas pengawas memastikan tidak ada kecurangan, memfasilitasi agar peserta nyaman mengerjakan tes, memastikan sistem berjalan lancar. Jadi ketika ada trouble bisa segera diatasi.

Semua pelayanan, pendampingan dan akses yang UNESA berikan prinsipnya adalah untuk memberikan kenyamanan peserta dalam melakukan tes UTBK. Berapapun disabilitas yang tes di sini, UNESA berkomitmen memberikan pelayanan yang raman dan maksimal.

Kepala Sub Direktorat Penerimaan dan Kelulusan Mahasiswa Dr. Sukarmin, M.Pd., menjelaskan bahwa peserta disabilitas memiliki durasi pengerjaan tes yang sama dengan peserta reguler. Namun, dari aspek jumlah soal berbeda,  peserta disabilitas hanya 90 soal. Kendati jumlahnya berkurang, tidak menurunkan grade soal, karena bobotnya masih sama.

Baca Juga  Prodi Desain Interior UK Petra Gelar INDEX 2020

Seperti yang dirasakan oleh salah satu peserta disabilitas, Wanda Nur Nabilah mengatakan bahwa dia dan kembarannya Windi Nur Fadilah sama-sama mengikuti UTBK di UNESA. Menurutnya, dirinya tidak mengalami kendala dalam mengerjakan soaln.

“Semoga hasilnya nanti kami diterima di UNESA. Pilihan saya di jalur ini yaitu prodi Sastra dan PLB, adik saya pilih PLB dan Pendidikan Bahasa Indonesia,” ungkap Wanda. (*)

  • Pewarta : Tulus W
  • Foto : Istimewa
  • Penerbit : Dwito

You may also like...